Reporter: Yohanes Clemens
|
Kebudayaan Sulawesi Tengah (Sulteng), Drs H Irwan Lahace MSi, angkat bicara
soal adanya keluhan dari beberapa kepala sekolah (kepsek).
Sebelumnya diketahui bahwa Kepsek
Sekolah Menengah Atas (SMA), mengeluh dan pusing soal dana yang akan dibayar
untuk petugas honor proktor dan teknisi ujian nasional berbasis komputer
(UNBK). Kepsek bingung apakah dana tersebut akan diambil dari dana BOS atau
dana lain.
mengalokasikan pembayaran honor proktor dan teknisi UNBK.
Drs Irwan Lahace, saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Selasa
(5/3/2019) mengatakan soal honor proktor
dan teknisi UNBK ada beberapa sumber dana. Dana tersebut ada yang dari dana bos
dan ada juga dari dana sekolah, yakni dana bantuan sumbangan.
berlaku khusus sekolah yang ada di kota Palu. “Dimana ada dari pergub Nomor 10
Tahun 2017 ada namanya disitu pungutan bantuan sumbangan. Bisa di ambilkan dari
situ, tinggal dari Kepala Sekolah untuk mengatur manajemenya,” jelas Irwan
Lahace
Jika memang, lanjut Irwan, dari sumber dana itu tidak bisa diapa-apakan pasti
tidak jalan. Sebab, memang jika didana BOS itu sudah ada menunya, sekian persen
untuk dana belanja. Misalkan pengadaan komputer dan belanja untuk guru honorer.
Namun ada peluang untuk bantuan sumbangan itu, pungutan itu diambil dari sekolah.
“Itu sekolah yang memungut, apalagi jika sekolah jumlah siswanya banyak
sampai seribuan, itu bisa diambilkan dari situ, sekolah harus paham menu yang
ada, kasian proktor jika tidak dibayar. Tapi saya yakin SMA, SMK, tidak terlalu
banyak mengeluh, sebab ada bantuan sumbangan,” cetusnya.
dan teknisi adalah petugas ujian nasional berbasis komputer yang menentukan
jalannya pelaksanaan ujian di sekolah/madrasah.
umum tugas proktor adalah mengopratori server UNBK sehingga dapat
menyediakan soal-soal tampil di komputer klien. Teknisi membantu jika terjadi
gangguan teknis seperti komputer mati, jaringan klien tidak terhubung ke server
dan lainnya.**