SATUAN
Tugas (Satgas) Validasi Data bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu
telah menetapkan data tahap dua terkait jumlah rumah rusak dan korban jiwa.
(28/2/2019) siang menjelaskan data korban jiwa tahap dua yang juga telah
ditetapkan sebanyak 4.194 jiwa dari sebelumnya 3.679 jiwa yang ditetapkan dalam
tahap satu.
“Tahap dua ini bertambah 476 meninggal dunia dan 39 hilang. Sementara pada
tahap satu yang dinyatakan meninggal dunia 2.132 jiwa, 531 orang hilang dan
yang tidak teridentifikasi namun telah dikebumikan 1.016 jiwa,” ujarnya.
Sebanyak 1.016 korban meninggal yang tidak terifentifikasi tersebut sambungnya
dikuburkan secara massal di dua tempat yakni di Tempat Pekuburan Umum (TPU)
Poboya sebanyak 981 jiwa dan 35 jiwa di Kelurahan Pantoloan Boya.
tahap dua bertambah sebanyak 12.238 rumah rusak dari sebelumnya 42.864 rumah
rusak.
“Jumlah itu terdiri atas 2.422 rumah rusak berat, 3.200 rusak sedang dan 3.785
rusak ringan serta 2.831 rumah hilang sehingga total data rumah rusak tahap dua
sebanyak 54.102 rumah,” terangnya.
Data tersebut diperoleh dari laporan masyarakat ke pihak kelurahan. Selanjutnya
oleh pihak kelurahan melaporkan ke Satgas Validasi Data Kota Palu untuk
dilakukan pengecekan.
“Tadi malam data ini sudah ditetapkan oleh pak wali (Wali Kota Palu
Hidayat),” sebutnya.
rumah rusak yang telah ditetapkan dalam tahap dua itu akan dipublish awal pekan
depan di website Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu.
jumlah pengungsi yang ada di kota Palu, pihaknya belum menetapkan jumlah
angkanya. Karena di tujuh kelurahan masih melakukan pendataan tambahan.
Kelurahan agar validasi dalam pendataanya harus sesuai dengan data yang ada di
lapangan.
pengungsi di kota Palu harus berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan
dalam menetukan masyarakat tersebut dikategorikan sebagai pengungsi,” jelasnya.
yang rumahnya belum dilakukan verifikasi,
tapi telah terdaftar dalam data base, agar tidak keluar daerah. Direncanakan minggu
depan tim Assesment akan turun di setiap kelurahan.
bagi rumah terdampak bencana di kota Palu,” tandasnya.**