Tausiyah Ramadhan: BERSYUKUR DALAM SEGELAS AIR

  • Whatsapp
banner 728x90

Allah memerintahkan manusia untuk berpuasa dengan
tujuan agar manusia mencapai derajat taqwa. Salah satu ciri taqwa adalah
bersyukur pada Allah.

Banyak orang bersyukur atas nikmat yang besar, tetapi sangat jarang
orang bersyukur atas nikmat yang mereka anggap kecil atau sedikit. Padahal
sesungguhnya tidaklah ada nikmat yang kecil dari Allah, kebodohan dan persepsi
manusia sajalah yang membuat nikmat tersebut tidak disyukuri.
Ada sebuah cerita hikmah:

Suatu ketika Nasyrudin sedang duduk di rumahnya, tiba-tiba datang
temannya mengeluh dan meminta pertolongan.

“Wahai Nasyrudin,” kata orang itu. “aku memiliki rumah yang sempit, aku
tidak kerasan tinggal di rumah tersebut. Tolong aku agar rumahku menjadi luas,”

Kemudian Nasyrudin menyuruh orang itu pulang dan memasukan 5 ekor
kambing ke dalam rumahnya.
Besoknya orang itu datang lagi dan berkata, “wahai Nasyrudin, rumahku
menjadi tambah sempit karena kambing-kambing itu”

Kemudian Nasyrudin kembali menyuruh orang itu pulang dan menyuruhnya
memasukan 5 ekor unta. Dengan wajah penuh keheranan orang itu pulang dan
menuruti apa yang suruh Nasyrudin. 
Besoknya orang itu kembali lagi dengan wajah sangat marah.

“Nasyrudin, sekarang aku tidak bisa tidur, aku terhimpit oleh binatang
ternak. Aku hanya bisa berdiri mematung di tumahku,”

“Pulanglah,” jawab Nasyrudin. “Lalu keluarka semua binatang ternak itu
dari rumahmu.”

Besoknya orang itu kembali dengan wajah berseri-seri, “Alhamdulillah,
sekarang rumahku menjadi sangat luas sekali, aku bisa tenang tiduran dan
melakukan apapun di rumahku,” kata orang itu dengan penuh semangat.

Padahal rumahnya tak berubah, apalagi bertambah luas secara fisik dari
sebelumnya.
Apa relevansinya cerita itu dengan ibadah Ramadhan yang kita
laksanakan?

Dengan ramadhan ini rupanya Allah sedang mendidik kita untuk bisa lebih
bersyukur dengan nikmat yang kita peroleh. Segelas air bahkan bergelas-gelas
air yang kita minum setiap harinya, atau bergalon-galon air yang kita minum
tiap bulannya, jarang atau bahkan tidak pernah kita bersyukur, bahkan mungkin
kita tidak menyadari kalau itu adalah sebuah nikmat dari Allah.

Tapi saat kita diterpa dahaga dan lapar karena berpuasa, segelas air
saat berbuka terasa sangat nikmat sekali membasahi kerongkongan. Baru pada saat
itu kita merasakan akan nikmat Allah dalam segelas air tersebut, padahal di
hari biasa kita kerap mengabaikannya.

Lalu bagaimanakah cara kita bersyukur pada Allah?

Para ulama mengemukakan tiga cara bersyukur kepada Allah. Pertama,
bersyukur dengan hati nurani. Untuk itu, orang yang bersyukur dengan hati
nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah.

Kedua, bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan
kata-kata. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah
adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, 

”Barangsiapa
mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan. Barangsiapa membaca la
ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa membaca alhamdu li
Allah, maka baginya 30 kebaikan.”

Ketiga, bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota
tubuh. Tubuh yang diberikan Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk
hal-hal yang positif. Menurut Imam al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang
harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain, mata, telinga, lidah, tangan,
perut, kemaluan, dan kaki.

Semoga dengan ramadhan semabagai shahruttarbiyah atau bulan
pendidikan bisa membuat kita menjadi insane yang bersyukur atas nikmat lahiriah
maupun batiniah.**

@Day 21 Ramadhan

Berita terkait