Penemuan Kerangka Manusia Korban Bancana Gempa Pasigala |
Sumber: jurnalsulawesi
WARGA Kembali menemukan rangka manusia yang terkubur di lokasi bekas bencana
likuifaksi Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi
Tengah, Minggu (16/6/2019).
likuifaksi Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi
Tengah, Minggu (16/6/2019).
“Diperkirakan ada delapan rangka manusia tertimbun, mereka adalah
korban gempa yang disertai likuifaksi,” kata Lurah Petobo Alfin H Ladjuni, yang
dikutip Antara.
korban gempa yang disertai likuifaksi,” kata Lurah Petobo Alfin H Ladjuni, yang
dikutip Antara.
Sembilan bulan pasca gempa, tsunami dan likuifaksi yang
memorak-porandakan Kota Palu masih banyak korban belum ditemukan, termasuk
korban likuifaksi Kelurahan Petobo.
memorak-porandakan Kota Palu masih banyak korban belum ditemukan, termasuk
korban likuifaksi Kelurahan Petobo.
Dia menuturkan, tulang belulang korban likuifaksi itu awalnya ditemukan
sejumlah warga sekitar pukul 12.00 WITA yang sedang menggali reruntuhan
bangunan guna mencari barang rongsokan untuk dijual.
sejumlah warga sekitar pukul 12.00 WITA yang sedang menggali reruntuhan
bangunan guna mencari barang rongsokan untuk dijual.
“Tulang manusia ditemukan di sekitar kompleks perumahan yang masih
berdiri. Korban tersebut adalah suku Toraja. Diperkirakan dua di antaranya
adalah tulang bayi,” ujar Alfin.
berdiri. Korban tersebut adalah suku Toraja. Diperkirakan dua di antaranya
adalah tulang bayi,” ujar Alfin.
Dia memaparkan, proses evakuasi tulang belulang korban gempa dan
likuifaksi dari dalam tanah dibantu personel Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) bersama tim penolong Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu dan warga
setempat.
likuifaksi dari dalam tanah dibantu personel Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) bersama tim penolong Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu dan warga
setempat.
“Terbatasnya peralatan serta sulitnya akses menuju lokasi penemuan
rangka manusia menyebabkan proses evakuasi cukup memakan waktu. Proses evakuasi
hanya menggunakan alat manual, tidak ada alat khsusun, ” ucapnya.
rangka manusia menyebabkan proses evakuasi cukup memakan waktu. Proses evakuasi
hanya menggunakan alat manual, tidak ada alat khsusun, ” ucapnya.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Petobo Moh Ridho menambahkan, hingga Minggu
petang baru lima rangka korban likuefaksi berhasil di evakuasi dan telah
dimasukan di kantong jenazah, sedangkan tiga rangka lainnya masih tertimbun.
petang baru lima rangka korban likuefaksi berhasil di evakuasi dan telah
dimasukan di kantong jenazah, sedangkan tiga rangka lainnya masih tertimbun.
“Rencananya empat rangka manusia yang msih tertimbun akan di evakuasi
menggunakan alat berat karena posisinya di dasar,” ungkap Ridho.
menggunakan alat berat karena posisinya di dasar,” ungkap Ridho.
Dia memaparkan, keluarga korban sudah berada ditepat menyaksikan proses
evakuasi dan telah menyediakan segala sesuatu untuk proses pemakaman.
evakuasi dan telah menyediakan segala sesuatu untuk proses pemakaman.
“Pihak keluarga sudah menyediakan peti jenazah untuk proses pemakaman,”
tutur Ridho.**
tutur Ridho.**