Asisten Tinjau Kolam Budidaya Bioflok: Bakteri Jadi Pakan Ikan

  • Whatsapp

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Dr. Ir. B. Elim Somba, M.Sc mengapresiasi gebrakan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng dalam hal pembudidayaan ikan nila dan lele menggunakan teknik bioflok.

Teknik ini hemat asisten sangat cocok diterapkan di lahan yang sempit seperti di pekarangan huntara yang dibuat percontohan oleh dinas.

“Hal ini sangat berarti karena masyarakat diarahkan ke pemberdayaan ekonomi supaya pikirannya tidak kemana-mana,” ungkap asisten saat peninjauan kolam pembudidayaan di pekarangan warga yang mendiami Huntara NU di Kelurahan Tawanjuka, Rabu(15/1).

Inti dari bioflok adalah pemanfaatan bakteri pembentuk flok atau gumpalan sebagai pakan ikan untuk menghemat ongkos.

Disamping mampu menekan ongkos pakan, kelebihan teknik ini memungkinkan peternak memanen dalam jangka waktu hanya 4 bulan atau setahun bisa 3 kali panen.

Kelebihan lain yaitu air buangan kolam dapat dipakai sebagai pupuk organik bila disalurkan ke tanaman karena kaya kandungan amoniak hasil penguraian kotoran ikan dan bakteri.

Inilah yang disebut asisten dengan konsep smart farming jika kemudian sukses dipadukan dengan pertanian.

Olehnya asisten berpesan supaya dinas perikanan segera membuat proses bisnis teknik bioflok melihat peluang ekonominya.

“Bukan hanya budidaya secara sederhana tapi sudah secara teknologi lewat bioflok yang memakai bakteri,” tandas asisten.

Turut bersama asisten, Kadis Perikanan dan Kelautan Moh. Arif Latjuba SE, M.Si, dan Karo Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Dr. Rudi Dewanto, MM. **

Sumber: Ro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng

Berita terkait