Sigi,– Pemprov Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Sekprov mendorong kelompok tani di Desa Dombu, Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi untuk menjadikan bawang putih sebagai komoditas unggulan baru, sehingga dapat menjadi salah satu sentra produksi bawang putih di Indonesia selain Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Hampir 90 persen bawang putih di indonesia di import, saya berharap dengan panen perdana ini, bawang putih ini bisa dikembangkan menjadi komoditi unggulan desa dombu dan dibeberapa wilayah di Kabupaten Sigi,” kata Sekprov Hidayat, Selasa (04/08).
Sehingga, lanjut Sekprov, Sulteng tidak akan kesulitan stok bawang putih dan bisa menekan impor, karena jika dilihat hasil panen perdana di Desa Dombu yang baru saja dilakukan, bawang putih disini cukup berkualitas dan sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Selain itu, Hidayat juga mendorong agar nantinya para kelompok tani diwilayah tersebut seiring berjalannya waktu bisa mandiri dalam mengelola pertanian walaupun tanpa pendamping penyuluh pertanian dan bantuan stimulus pemerintah.
“Karena saat ini kelompok tani masih di berikan stimulus berupa bibit dan pupuk. Dengan nantinya petani bisa mandiri dan bisa mengembangkan pertanian bawang disini maka pemerintah Kabupaten Sigi harus menetapkan kawasan ini sebagai kawasan pengembangan bawang Putih,” jelasnya.
Selain pertanian, menurut Sekprov wilayah kecamatan Marawola Barat juga memiliki potensi wisata alam yang cukup menjanjikan, seperti lokasi paralayang matantimali yang sudah dikenal hingga mancanegara.
Sementara itu, Kepala dinas Tanaman pangan dan Holtikultura Kabupaten Sigi Mulyadi Hoase mengatakan, bantuan proyek program pengembangan bawang putih ini merupakan sinergi Dinas Tanaman Pangan dan holtikultura Provinsi Sulteng dan Kabupaten Sigi.
“Total program pengembangan bawang putih di Kabupaten Sigi ialah 100 ha dalam bentuk benih meliputi Kecamatan Marawola Barat desa Lewara, Dombu dan Soi,” kata Mulyadi.***
Sumber: Humas Pemprov Sulteng
