Palu,- Ketegasan Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso menutup sejumlah permainan judi (sabung ayam dan dadu) di Tondo dan Petobo diapresiasi sejumlah tokoh masyarakat. Langkah Kapolda juga diminta lebih aktif mengawasi oknum – oknum baik di lingkungan Polri yang terlibat atau melibatkan diri menjadi beking penyakit masyarakat tersebut.
Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran RI, melalui Ketua DPN Sulteng, Robbi Ibrahim mendesak Kapolda juga menutup dan melakukan Operasi Pekat 2021 judi Kupon Putih (KP). Menurutnya, judi KP sudah menyebar dan merata di wilayah Sulteng. ‘’Saya temui di Bangkep dan Banggai. Putarannya dari Palu. Saya tau bandarnya dan saya tau siapa operatornya. Ini omsetnya besar,’’ terangnya ke kailipost.com siang ini, 20 Januari 2021.
Menurutnya, judi KP sudah terjadi lama. Berganti Kapolda malahan, tapi tidak selesai, selesai. ‘’Ada apa? Saya yakin Polda punya datanya. Jangan yang ditangkap kurir – kurir peluncur bandar saja. Tapi coba usut tuntas. Penyakit masyarakat itu kepenegakan hukumnya adalah Polri,’’ tandasnya.
Lembaganya dalam waktu dekat juga akan koordinasi dengan beberapa ulama dan tokoh agama. Agar dapat bersinergi dengan LSM membantu Polri dalam penegakan dan penindakan. ‘’Nanti dilihat. Kita akan buat dengan tokoh agama dan tokoh lainnya,’’ akunya tanpa menyebut kapan akan digelar. ***
reportase: risky/faqih
