Palu,- Rumah Sakit Umum (RSU) Tadulako Untad mengadakan promo untuk Rapid Test Antigen Covid-19. RS Tadulako hanya menghargai Rp160 untuk tiap Rapid Antigen yang dilakukan. Dimana harga standar diketahui berkisar hingga Rp275 ribu jika melakukan Test di Apotik ataupun tempat lainnya.
“Tarif itu jauh lebih murah dari harga rapid antigen dipasaran yang mulai dari Rp200 ribu hingga Rp275 ribu sesuai HET yang ditetapkan pemerintah,” kata Direktur RS Tadulako Untad, dr Ketut Suarayasa M.Kes, Rabu (24/02/2021).
dr Ketut menjelaskan, perlu kita tahu bersama, bahwa sesuai edaran kementerian, harga rapid antigen tertinggi Rp275 ribu. Namun, RS Tadulako memberikan promo rapid antigen sudah termasuk biaya administrasi dan surat keterangan hasil pemeriksaan.
“Dan untuk promo rapid antigen itu hanya berlaku bagi Civitas Untad, termasuk alumni, pensiunan dan keluarga dengan persyaratan yang sudah ditentukan. Untuk mendapatkan layanan promo ini bisa datang ke RS Tadulako di Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng,” jelasnya.
Sehingga, untuk Dosen, Staf dan tenaga lainnya cukup memperlihatkan id card (Kartu tanda pengenal) kepegawaian. Sedangkan, bagi mahasiswa memperlihatkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa). Sementara, alumni dan pensiunan memperlihatkan foto copy KTP, ijazah, dan foto copy SK pensiun. Dan untuk keluarga memperlihatkan KK yang terdapat nama civitas Untad di dalamnya.
“Untuk pelayanan Rapid Test Antigen di RS Tadulako dibuka enam hari, mulai Senin sampai Sabtu pada pukul 10.00 dan pukul 16.00 WITA. Syarat lain yang harus dilaksanakan yaitu wajib memakai masker. Jam pelayanan kami terbatas cuma dua kali dalam sehari yaitu pagi jam 10.00 dan sore jam 16.00. Tapi hasil pemeriksaan bisa ditunggu,” terangnya.
Ia mengungkapkan, untuk promo Rapid Test Antigen di RS Tadulako akan dibuka dengan batas waktu yang belum ditentukan. Untuk informasi lebih lanjut di silahkan menghubungi customer care RS Tadulako di nomor 0812 1176 1400. Namun, layanan customer care tersebut, untuk saat ini hanya via aplikasi WhatsApp (WA). ***
Reporter: Yohanes Clemens
