Palu,- Kebun dengan tanaman buah-buahan dan sayuran yang dikelola dengan sistem modern memang memiliki daya tarik tersendiri. Seperti halnya Kebun buah yang diberi nama “Vegata”, milik seorang Pegawai Negeri Sipil yang berlokasi di Jl. Agatis, Kelurahan Bayaoge, kecamatan Palu Barat.
Kebun buah milik Sofyan (56) yang lokasinya tak jauh dari pusat kota Palu tersebut, diberi nama Kebun Buah Vegata yang berarti sahabat kita. Karena menurutnya berarti juga bersahabat dengan alam.
Kebun ini, ia tanami dengan beragam jenis buah, seperti jambu, mangga, dan belimbing yang rata-rata bibitnya dikembangkan langsung dan juga dari luar negeri. Selain menjadi sarana kunjungan agro wisata, kini kebun buah miliknya juga bisa menjadi sarana edukasi bagi pelajar atau mahasiswa.
Sejatinya kebun ini sudah ia garap dan kembangkan sejak tahun 2014, namun keberadaannya baru ramai dibicarakan semenjak viral di media sosial beberapa waktu lalu. Sofyan menuturkan bahwa ide membuat kebun dengan konsep agrowisata tersebut berawal dari hobinya menanam buah jambu.
“Awalnya cuma sekedar hobi tanam-tanam buah jambu, kemudian bibitnya saya kembangkan sendiri sejak tahun 1986, dan saya beri nama jambu “Sanopa” yang artinya makan satu, minta satu lagi. Awalnya Cuma tanam 38 pohon jambu kemudian mulai mengembangkan jenis buah lain”, jelas Sofian yang ditemui di kebun milik, Minggu (12/09/2021).
Selain itu memiliki kebun buah sendiri memang telah menjadi mimpi Sofyan sejak lama. “Selain memanfaatkan potensi yang ada seperti ketersediaan lahan dan hobi saya bercocok tanam, memiliki kebun seperti ini tentunya bisa menjadi pekerjaan dan penghasilan sendiri” lanjut Sofyan.
Sofyan mengatakan bahwa sebelum kebunnya tersebut viral di media sosial, jumlah pengunjungnya kurang lebih 30 orang per-harinya, tetapi sejak keviralannya jumlah pengunjungnya meningkat drastis. Para pengunjung beramai-ramai datang memetik, mencicipi, dan tentu saja membeli untuk di bawah pulang. Letaknya yang tak jauh dari pusat kota Palu pun menjadi alasan utama kebun ini kian ramai pengunjung.
Dirinya bercerita bahwa setelah kebunnya viral, ia berniat mengembangkan perkebunannya dengan turut menanam sayuran organik, dan membangun fasilitas pendukung seperti cafe, kolam dan jalur sepeda untuk pengunjung anak-anak.
Untuk masa pandemi ini, Sofyan tidak merasa terlalu terbebani dengan presentasi pengunjung, karena ia juga turut memasarkan buah dari kebunnya dengan bekerjasama dengan pasar-pasar modern, bahkan sebelum kebunnya viral tetap mengutamakan pembeli dari pengunjungnya. Untuk saat ini sendiri stok buah matang di kebun pak Sofyan sudah ludes imbas dari membludaknya pengunjung di tempatnya, kemungkinan bisa dipanen kembali di bulan Oktober mendatang.
Selain menjual buah, Sofyan juga menjual berbagai jenis bibit buah berkualitas dan pupuk organik.***
Jurnalis Magang: Razly, Fredy, Novitarian