Morowali,- Sebagai upaya merehabilitasi lahan-lahan mangrove yang telah terdegradasi salah satunya karena bertambahnya populasi manusia di Morowali, terus digalakkan.
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menjadikan isu tersebut sebagai program utama dalam melakukan pembenahan lingkungan yang lebih baik.
Dalam aksinya itu, PT IMIP melibatkan organisasi pemuda, mahasiswa Politeknik dan masyarakat yang peduli terhadap isu perubahan lingkungan yang ada di Morowali, khususnya di Kecamatan Bahodopi. Gerakan tersebut diwujudkan dengan kembali melakukan penanaman 1.750 pohon mangrove di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Minggu (12/12/2021).
Aksi penanaman mangrove itu diinisiasi oleh Organisasi Pencinta Lingkungan Hidup (OPLH) Agathis, yang disupport oleh PT IMIP. Beberapa pihak pun ikut terlibat diantaranya KKPG (Komunitas Karyawan Pendaki Gunung), Pejalan Morowali, Politeknik Morowali, Gondrong Morowali, Babinsa Desa Fatufia, dan personel Polsek Bahodopi.
Ditemui usai melakukan penanaman mangrove, mewakili Manajamen PT IMIP, Koordinator Community Development (Comdev-CSR), Raden Tommy A Prayogo mengatakan, kolaborasi yang dilakukan oleh perusahaan dengan beberapa organisasi lingkungan yang ada di Bahodopi, diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat secara menyeluruh tentang pentingnya ekosistem mangrove bagi kehidupan.
Dikatakan Tommy, perlindungan dan pemulihan ekosistem mangrove merupakan langkah penting bagi bangsa ini dalam memitigasi perubahan iklim yang terjadi. Keberadaan ekosistem mangrove yang baik di kawasan pesisir, juga dapat meningkatkan ketahanan masyarakat di pesisir terhadap perubahan iklim. “Tidak hanya sebatas menanam saja, kita berharap, edukasi kepada masyarakat secara menyeluruh juga dapat dilakukan, apalagi mereka yang tinggal di daerah pesisir, sejatinya, perusahaan akan terus hadir di aksi-aksi positif seperti ini, karena kita punya mimpi yang sama, menjadikan daerah kita, lingkungan kita lebih baik lagi” ungkapnya.