Tokoh Muda Alkhaerat: Sulteng Belum Miliki Konsep Jelas Hadapi IKN

  • Whatsapp

editor : andono wibisono

Sulawesi Tengah Hadapi Ibukota Negara di Kalimantan

SULTENG – Undang – undang Ibukota Negara Nusantara Indonesia di Kalimantan sudah diketuk. Saat ini pemerintah pusat mulai menyiapkan infrastruktur dan suprastruktur. Polemik IKN terus membuncah. Terlepas dari itu, apa kesiapan daerah – daerah yang nantinya akan menjadi penyangga kebutuhan komoditi pangan, holtikultura hingga soal suplai material keperluan pembangunan.

Kota Palu ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, salah satu provinsi yang berjarak tempuh udara tak kurang 45 menit ke Balikpapan. Atau hanya 24 jam lewat transportasi laut. Tapi, hingga saat ini pemerintah daerah provinsi tengah pulau Sulawesi belum nampak serius memiliki konsep besar dan konkrit kesiapan menyambut IKN. Demikian salah seorang pemuda dari perguruan pendidikan Islam Al khaerat pusat Palu, Habib Sadiq Alhabsyie.

Kata Sadiq, pemindahan IKN ke Kalimantan adalah peluang strategis Sulteng mewujudkan Visinya yaitu Peningkatan Fiskal daerah. Tapi sayang, kepada kailipost.com 2 Pebruari 2022 dirinya tak menemukan Pemprov menyampaikan ke publik soal kesiapan atau konsepnya ke publik.

‘’Kita belum melihat ada langkah konkret dari Pemprov Sulteng menyambut pemindahan IKN ke Kaltim. Padahal, secara geografis, Sulteng merupakan daerah yang dekat serta dapat berperan sentral bagi IKN,” ujarnya. Sulteng memiliki semua sumber daya pendukung yang dibutuhkan oleh IKN.

“Selain dekat, Sulteng memiliki sumber daya alam yang melimpah, khususnya dari hasil pertanian dan perkebunan sehingga layak menjadi pemasok utama kebuatan pangan di IKN nanti,” imbuhnya.

Atas potensi di atas, tokoh muda Alkhairaat itu meminta Pemerintah Sulteng sigap terhadap peluang-peluang yang ada. ‘’Pemrov Sulteng harus segera menyikapi pemindahan IKN dengan meningkatkan kapasitas petani serta menyiapkan infrastruktur distribusi hasil pertanian hingga ke wilayah IKN nanti. Bila tidak memiliki anggaran, saya kira kita bisa melibatkan swasta lewat mekanisme investasi,” lanjutnya.

Sebagai bentuk konkret kepeduliannya pada peluang Sulteng berperan bagi IKN, Habib Sadiq akan menggelar diskusi tentang peluang investasi provinsi tersebut. ‘’Kami akan mengundang Tenaga Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi, Ronny Tanusaputra, untuk memaparkan peluang dan dampak investasi bagi masyarakat di Sulteng. Diskusi ini akan kami selenggarakan offline dan online, sehingga masyarakat dapat mengikuti dari mana saja,” pungkasnya.

FOOD ESTATE

Salah satu misi Pemprov Sulteng di RPJMD membangun food estate dengan cadangan lahan komoditas pangan dan holtikultura menyikapi IKN. Tetapi, hingga kini informasi food estate, kesiapan lahan, dukungan anggaran dan konsep lokasi, model partisipasi dan kelembagaan belum nampak dari Bappeda dan OPD terkait.

Mestinya, bulan kedua 2022 Pemprov sudah starting sosialisasi Food Estate ke masyarakat utamanya petani, peternak dan nelayan daerah, lahan yang akan dicadangkan, lokasinya dimana, tata kelola dan model produksi dan distribusi serta keterlibatan dan peluang investasi.

Catatan penting hingga kini mesin birokrasi belum sepenuhnya didirijen dengan masif. Ada beberapa OPD strategis pejabat persiapan pensiun, kurangnya SDM pengganti eselon 2, masih ada OPD rentang kendalinya masih pelaksana tugas (Plt).***

Berita terkait