Kedua; Program menyekolahkan anak dhuafa ke Pesantren AlKhaeraat. Zamannya, tiap tahun ada yang diberi bea siswa Pemda. Lulus dan mengajar guru SD di Buol diberi gaji Rp1,5 juta/orang. Sekarang, ia prihatin sudah tidak ada.
Ketiga, Amran Batalipu sejak kepemimpinannya memfasilitasi Imam Imam desa di 108 desa di Buol per kecamatan untuk menunaikan ibadah haji. Tapi satu dasawarsa ditinggalkan, program itu tak dilanjutkan.
Keempat; sekolah gratis. Eranya, kata Amran dari TK sampai SMA/SMU gratis. Tapi sekarang tidak. Itu fakta yang ditemuinya. Olehnya, dari empat indikasi itu dirinya bukan melakukan ujaran kebencian. Ia setuju disebut mengeritik. Ia juga menolak disebut membuat kegaduhan.