Jakarta,- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pertemuan ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 akan membahas potensi stagflasi yang saat ini menjadi ancaman negara-negara di dunia.
Hal tersebut disampaikan Perry Warjiyo saat ditemui menjelang pertemuan ke-4 FMCBG G20 di Washington DC, Amerika Serikta, Rabu malam, 12 Oktober 2022 waktu setempat.
“Kita mengatasi secara bersama koordinasi dunia di antara G20 untuk mitigasi risiko stagflasi,” kata Perry Warjiyo.
Ia memastikan koordinasi kebijakan makro dan moneter yang sedang menjadi pembahasan akan terus dilakukan untuk mencegah pelemahan ekonomi tidak disertai dengan kenaikan harga atau inflasi yang dapat memberatkan masyarakat.
Selanjutnya FMCBG akan membahas mitigasi risiko dari luka memar efek pandemi terhadap berbagai dunia usaha serta adanya pembahasan mengenai kerja sama dalam bidang pembayaran antarnegara dan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Kemudian, Perry Warjiyo menambahkan agenda lainnya adalah inklusi keuangan, pembiayaan hijau, serta perpajakan internasional yang sudah menjadi pembahasan utama selama tiga pertemuan FMCBG Presidensi G20 Indonesia 2022.
Ia pun memastikan Presidensi G20 Indonesia terus menyuarakan pentingnya kerja sama serta kesepahaman di tengah berbagai risiko yang dapat mengganggu potensi perekonomian dunia, karena sudah banyak kemajuan yang didapat.
“Kebersamaan di G20 menjadi penting karena penanganan kebijakan makro ekonomi global saat ini banyak memperlihatkan kemajuan, terutama untuk mitigasi risiko dalam jalur keuangan,” katanya.
Dalam FMCBG ini sejumlah menteri keuangan maupun gubernur bank sentral G20 menghadiri pertemuan secara langsung yang sudah dilaksanakan selama empat kali pada Presidensi G20 Indonesia 2022 untuk merumuskan sejumlah pandangan.
Sebelumnya pertemuan pertama FMCBG pada Presidensi G20 Indonesia berlangsung pada Februari 2022 di Jakarta dan pertemuan ketiga pada Juli 2022 berlangsung di Nusa Dua, Bali. ***
Editor/Sumber: Rizky/Tempo.co