Jakarta,- Issara Sritaro selaku pelatih timnas Thailand U-22, membeberkan apa yang terjadi di dalam timnya ketika dikalahkan Timnas Indonesia U-22 pada final SEA Games 2023.
Sritaro menilai anak asuhnya tidak bermain cukup baik untuk membawa pulang medali emas saat melawan tim Merah Putih.
“Saya ingin meminta maaf kepada semua penggemar dan pendukung sepak bola bahwa kami tidak bisa mencapai tujuan kami,” ujar Sritaro.
“Anak-anak berjuang dengan baik, bagus sekali kami bisa comeback. Tetapi kami tidak bisa melakukan yang terbaik dan banyak faktor yang ada sehingga kami harus mengakui bahwa situasi kami tidak baik,” katanya menambahkan seperti dikutip dari Thairath.
Sritaro tak memungkiri kartu merah yang diterima anak asuhnya kian menyulitkan langkah tim junior Gajah Perang untuk bangkit mengimbangi Marselino Ferdinan dan kawan-kawan.
“Semakin waktu berjalan, semakin tak menguntungkan kami. Kami harus memperbaikinya dan ini adalah pelajaran penting bagi saya dan para pemain,” terang Sritaro.
Terdapat tiga kartu merah yang diberikan wasit Qasim Al Hatmi kepada pemain Thailand dalam laga melawan Indonesia.
Kartu merah langsung kepada Soponwit Rakyart diberikan sebagai ganjaran atas perilaku tak sportif dan menyerang lawan pada saat insiden yang melibatkan kedua kubu setelah gol ketiga Indonesia.
Setelah itu Jonathan Khemdee juga harus keluar dari lapangan pada menit ke-102 karena menerima kartu kuning kedua.
Pemain terakhir dari Thailand yang diusir wasit adalah Teerasak Poephimai pada menit k-118.
Sementara di kubu Indonesia hanya Komang Teguh Trisnanda yang dikenai kartu merah lantaran terlibat keributan setelah gol Irfan Jauhari yang mengubah skor menjadi 3-2.
Setelah gol Irfan tersebut, Indonesia bisa menambah dua gol lagi dan Thailand tak bisa merespons. ***
Editor/Sumber: Riky/CNN Indonesia