Di Sulteng, ia mendorong pembinaan bibit-bibit sepak bola sejak dini agar ke depan lahirkan pemain sepak bola yang handal.
Ia menilai untuk menghasilkan pemain-pemain sepak bola yang handal diperlukan pembinaan sejak dini.
“Nah sepak bola di luar sana yang ditanamkan sejak dini pada bibit-bibit mudanya adalah bagaimana menanamkan dan memberikan pemahaman yang optimal terkait dengan filosofi sepak bola,” tuturnya.
Setelah filosofi telah tertanam, kata Hadianto Rasyid, bibit-bibit sepak bola di luar negeri dibuat cinta terhadap sepak bola dan menjadikan olahraga atau sepak bola sebagai bagian dari dirinya.
“Sehingga sepak bola di luar ketika masih anak-anak cenderung kelihatan lemah, kita bisa lihat kejuaraan sepak bola junior, biasa Indonesia begitu perkasa mengalahkan Jerman, Spanyol,” tuturnya.