Jakarta,- Fenomena El Nino yang akan melanda Indonesia mendatangkan kekhawatiran. Bagaimana tidak, ancaman kekeringan hingga krisis pangan menjadi dampak yang terus mengintai, bahkan kian nyata di masyarakat.
Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan bahwa pihaknya akan memproyeksikan puncak siklus El Nino terjadi dari Agustus sampai Oktober 2023. Dalam momentum tersebut sejumlah daerah akan dilanda kekeringan parah, terutama di daerah yang memiliki curah hujan yang relatif rendah dibandingkan daerah lainnya.
“Yang perlu diwaspadai Pulau Sumatera bagian tengah hingga selatan. Lalu Riau bagian selatan, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Banten dan Jawa Barat,” katanya, dalam acara FGD Antisipasi Menghadapi Musim Kemarau dan Bencana Kekeringan Tahun 2023 di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).
Ardhasena mengatakan, El Nino di daerah-daerah tersebut akan mendatangkan kekeringan, hingga berpotensi menimbulkan gagal panen pertanian serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain itu, sebagian besar wilayah di Indonesia akan mengalami curah hujan yang sangat kecil. Meski demikian, menurutnya, kondisi ini tak berlaku bagi daerah yang memiliki topografi tinggi.