Aksi Vandalisme Terhadap Megalitikum di Sulteng Jadi Ancaman

  • Whatsapp
Bebatuan Megalitikum di Kampung Praiyawang, Sumba Timur, NTT. (Shutterstock/Misbachul Munir)

Palu,– Setelah sebulan lamanya melakukan pengumpulan data berupa foto, video dan cerita masyarakat tentang megalitikum yang merupakan peradaban purba, tim ekspedisi jurnalis 1000 megalit akhirnya memaparkan hasil pengumpulan data tersebut.

Terdapat dua narasumber kompeten lainnya, yaitu Dr. Muhammad Marzuki seorang Akademisi Untad, Iksam Djorimi merupakan arkeolog dan Hery Susanto salah seorang anggota tim ekspedisi.

Dalam proses pengumpulan data Heri Susanto mengatakan, sepanjang waktu ekspedisi di tiga lembah, tim telah menemukan beragam hal menarik yang harus diperhatikan oleh pemerintah Sulawesi Tengah berkaitan dengan megalitikum. Mulai dari kondisi juga keunikan tiap situs, kebermanfaatan, nilai dan ancaman megalitikum kedepannnya.

“selama ekspedisi berlangsung tim telah mendokumentasikan malai dari kondisi terkini, keunikan dan peruntukan dari megalitikum. Di sisi lain, situs megalitikum juga memiliki berbagai potensi ancaman salah satunya adalah perilaku vandalisme oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Heri.

Ia juga berkata bahwa, tantangan lainnya yang menuntut agar segera dituntaskan adalah adanya kesenjanga pengetahuan perihal megalitikum. Terlebih generasi muda sekarang hanya mengetahui situs tertentu dengan informasi seadanya.

Berita terkait