Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyebut draf resolusi gencatan senjata itu “memalukan”. Dia mengibaratkan rancangan resolusi itu seperti membelenggu negara Zionis tersebut.
“Kita tidak bisa membiarkan PBB mengikat tangan Negara Israel dalam melindungi warga negaranya, dan kami tidak akan berhenti berperang sampai kami memulangkan semua pria dan wanita yang diculik,” tegas Danon dalam pernyataannya.
AS, secara terpisah, memberikan tanggapan diplomatis atas draf resolusi terbaru itu. “Bagi kami, ini harus menjadi hubungan antara gencatan senjata dan pembebasan sandera,” ujar Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pernyataan sebelum voting digelar.
“Itu sudah menjadi prinsip kami sejak awal dan masih tetap ada,” imbuhnya. ***
Sumber: detik.com