Pengakuan Irjen Yudhiawan ini meluruskan pernyataan sebelumnya yang meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan peredaran uang palsu sindikat UIN Alauddin pada konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12) lalu. Saat itu Yudhiawan menyebut pihaknya telah menarik seluruh uang palsu yang beredar dari sindikat UIN Alauddin.
“Kami sampaikan kepada masyarakat sekitar Gowa, tidak usah khawatir, karena dari hasil pemeriksaan, uang yang sudah beredar pun kita tarik semua,” kata Yudhiawan saat itu.
“Jadi tempat-tempat tertentu dari para tersangka ini mengedarkan, sudah kita tarik. Jadi tidak usah panik, tidak usah ragu-ragu,” tegasnya.
Update dari Yudhiawan ini disampaikan setelah polisi menetapkan pengusaha bernama Annar Salahuddin Sampetoding sebagai tersangka utama kasus sindikat uang palsu. Annar merupakan pencetus ide sekaligus pemodal untuk operasional percetakan uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
“Bahwasanya otak pelaku adalah inisial ASS di mana perannya yang bersangkutan adalah pertama pemberi ide, kemudian yang ikut modalin, kemudian ikut membeli mesin. Kemudian pemberi perintah,” ujar Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Dedi Supriyadi kepada wartawan saat konferensi pers, Senin (30/12).
Namun Dedi mengaku belum bisa membeberkan lebih jauh terkait peran Annar. Pasalnya, beberapa hal masuk dalam materi dan rahasia penyidikan.
“Kalau saya jelaskan lebih lanjut masuk materi penyidikan dan itu rahasia kami untuk di persidangan,” katanya.Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta masyarakat tidak panik dengan beredarnya uang palsu dari kasus sindikat UIN Alauddin Makassar. Polisi memastikan telah menarik peredaran uang palsu yang diproduksi dari dalam kampus tersebut. ***
editor : andono wibisono
sumber : media online