MAKASSAR,- Jelang akhir tahun 2024, situasi ekonomi dan keuangan patut diwaspadai. Gejolak penolakan PPN 12 persen akan diberlakukan Januari 2025 dan terungkapnya pembuatan uang palsu di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan belum lama ini.
Yang menguatirkan, peredaran uang palsu diakui otorita keamanan dan ketertiban di Makassar sudah tak terkendali. Artinya telah masif di masyarakat. Masyarakat akan cemas, dan tidak percaya dengan uang pecahan yang sebenarnya. ‘’Mengundang kecemasan transaksi di level masyarakat. Sangat bahaya,’’ ujar salah seorang dosen UIN Palu, Sulawesi Tengah.
Dilaporkan dari Makassar Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengaku tidak dapat mengendalikan uang palsu ciptaan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar beredar di masyarakat. Karena sudah diproduksi tiga tahun silam. Tentu sudah banyak beredar digunakan transaksi.
Hasil penyelidikannya, Upal dicetak 2022. Sekarang sudah memasuki 2025. Upal sudah beredar. Kalau ditemukan ya tidak dapat diganti asli. Yudhiawan juga mengakui bahwa kualitas Upal yang diproduksi di gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar tersebut hampir sempurna. Upal itu memiliki tanda air saat diuji menggunakan sinar ultraviolet.
“Memang hampir sempurna, hampir sempurna. Kemarin habis press rilis juga, dipakai ultraviolet itu ada tanda air. Itu yang bagi masyarakat yang awam mungkin, wah, ini beneran padahal sebenarnya itu uang palsu,” jelasnya.
