Ia menekankan pentingnya manajemen rumah sakit dan vendor housekeeping untuk meningkatkan kinerja.
Bahkan, Rustia menyatakan rencana untuk memanggil direktur perusahaan vendor housekeeping guna memastikan perbaikan yang signifikan.
“Pemerintah sudah membayar, tapi kalau kinerjanya seperti ini, masyarakat yang paling dirugikan. Ini rumah sakit kita, aset kota yang harus dijaga bersama. Kalau tidak diperbaiki, kemana lagi masyarakat harus pergi?” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A, Ucu Susanto, mengapresiasi pelayanan RSUD Anutapura, terutama dalam menghadapi tingginya jumlah pasien. Ia menyoroti keberadaan IGD Transit sebagai solusi sementara bagi pasien yang menunggu kamar rawat inap.
“Untuk pelayanan, saya pikir sudah bagus. Pasien memang banyak, tetapi fasilitas seperti IGD Transit sangat membantu. Namun, kami tetap berharap kebersihan menjadi perhatian karena kebersihan adalah poin utama dalam kesehatan,” kata Ucu.
Ia juga berjanji akan membantu menyelesaikan berbagai permasalahan, termasuk yang berkaitan dengan BPJS dan koordinasi dengan pihak terkait.
“Apa yang bisa kami bantu, pasti kami bantu. InsyaAllah ke depannya rumah sakit ini menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Komisi A berharap langkah ini menjadi awal dari perbaikan yang signifikan, baik dalam aspek kebersihan maupun pelayanan, sehingga RSUD Anutapura dapat terus menjadi kebanggaan masyarakat Kota Palu. ***
Sumber: sukurhmerdeka.com