Ruas jalanan setempat juga sempat terblokir oleh tanah longsor yang terjadi, namun kini telah dibuka kembali.
Meskipun masih ada beberapa orang yang dilaporkan hilang, sebut pejabat lokal Myanmar yang dikutip Xinhua, operasi pencarian di lokasi telah dihentikan sejak Rabu (15/1) waktu setempat.
Insiden tanah longsor yang diwarnai lumpur semacam ini pernah melanda Myanmar tahun 2023 dan 2024 lalu, hingga menewaskan puluhan orang.
Salah satu insiden paling parah terjadi Juli 2020 di area tambang giok yang ada di desa Whekha, dengan lebih dari 190 orang, yang semuanya merupakan penambang ilegal tanpa dokumen resmi, tewas. Insiden tahun 2020 ini tercatat sebagai insiden dengan jumlah kematian paling banyak di Hpakant. ***
Sumber: detik.com