‘’Senang juga pulang kampung lihat kota ramai, indah dan penataan bagus sekali. Ini semacam alun – alun kota kota besar di Jawa. Kelihatan kantor wali kota dari sini. Indah ya luar biasa Palu berkembang,’’ puji mantan dosen Fakultas Hukum Universitas Tadulako itu.
Tak berselang sehari, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2M) RI, Abdul Kadir Karding pun memuji perubahan dahsyat pasca bencana alam 2018 lalu berskala 7,4 SR. ‘’Palu tidak hanya dibangun dengan cepat. Tapi juga dibangun dengan merubah peradaban warganya. Ada pergeseran saat ini warga mulai memanfaatkan ruang publik untuk olahraga joging dan ketemu. Itu perubahan peradaban. Itu dapat dilakukan dengan kesungguhan pemimpinnya. Wali Kota Palu sukses menurut saya,’’ puji menteri asal Kabupaten Donggala itu.
Data redaksi menyebut bahwa Wali Kota Hadianto Rasyid mengaku bahwa membangun kota berbeda membangun kabupaten. Kota harus dilayani dengan pelayanan publik yang cepat, murah dan dimaksimalkan berbasis digital.
Kota, harus dipercantik karena memiliki fungsi sebagai ibukota provinsi. Kota yang cantik, indah dan sistim drainase baik akan menbuat warga yang datang nyaman. Olehnya, membangun kota banyak membutuhkan ‘skin care’ agar lebih indah dipandang.
Palu sudah mulai menyiapkan infrastruktur transportasi umum. Tak lama lagi akan memiliki Jembatan IV, yang sangat megah. Akan menjadi destinasi baru. Akan menjadi ruang – ruang publik baru. Jalan lingkar dalam dan jalan lingkar luar Palu sudah sangat mulus. ‘’Ayoo kamaimo ri Palu,’’ sebut Hadianto. ***