Pekerjaan Hilang, Masa Depan Gen Z Terancam? 23 Juta Posisi di RI Diprediksi Punah!

  • Whatsapp

Editor : Fathia/ berbagai sumber


Kaili Post- Tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional dikenal sebagai May Day, peringatan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi para buruh yang bekerja demi mendapatkan kondisi kerja dan upah yang layak. Asal-usulnya bermula dari perjuangan buruh di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19, khususnya tuntutan untuk menetapkan 8 jam kerja sehari. Puncaknya terjadi pada tanggal 1 Mei 1886 di kota Chicago, di Indonesia ratusan ribu buruh menggelar aksi besar-besaran setiap hari peringatan 1 Mei sebagai Hari Buruh, ini sudah berlangsung sejak zaman kolonial dan era kemerdekaan, namun sempat dilarang pada masa Orde Baru karena dianggap berbau komunis.

Tahun 2014, pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional untuk menghormati perjuangan para pekerja. Era ini Hari Buruh bukan hanya soal jam kerja atau upah yang layak, tetapi juga tentang nasib tenaga kerja di era digital. Di Indonesia, ancaman 23 juta pekerjaan yang bisa hilang akibat otomatisasi dan teknologi menjadi tantangan besar, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z. Hari Buruh bukan hanya momentum refleksi sejarah, tetapi juga seruan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan dunia kerja yang terus berubah.

2030 ada 23 Juta Pekerjaan hilang di Indonesia. Lantas masih excitedkah kita berbicara tentang buruh saat ini ?, tentu kita sebagai Gen Z merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang di tengah digital dan tekhnologi Internet menjadi tantangan kita kedepannya, Dengan semakin cepatnya pergeseran menuju ekonomi digital, kebutuhan akan keterampilan baru menjadi tak terhindarkan. Baik bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja, maupun bagi pekerja yang terdampak oleh perubahan teknologi, kemampuan beradaptasi menjadi kunci dan tuntutan era realitas baru terhadap gen z untuk masa depan kerja yang manusiawi, inklusif, dan adaptif terhadap teknologi.

Transformasi ini bukan sekadar tantangan, tetapi juga peluang untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih siap, tangguh, dan kompetitif. Karena itu, pembenahan sistem pendidikan menjadi hal mendesak agar generasi penerus terutama Gen Z tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga unggul di tengah dunia kerja yang terus berubah secara global.

Berita terkait