BPJN Sulteng memasang jembatan bailey sebagai solusi sementara untuk memulihkan lalu lintas di ruas Jalan Trans Sulawesi. Tim memastikan tidak hanya kendaraan kecil, tetapi juga truk dan kendaraan besar dapat melintasi jembatan darurat tersebut.
Pemerintah membangun Jembatan Maleali pada tahun 1988 dengan panjang 8,4 meter dan lebar 6 meter. Namun, gerusan air merusak bagian oprit dan abutment karena struktur lama itu menggunakan pondasi langsung tanpa perlindungan terhadap aliran deras sungai.
BPJN Sulteng segera melaporkan kerusakan ini kepada Direktorat Jenderal Bina Marga dan langsung merencanakan pembangunan jembatan permanen pada tahun ini.
“Tim perencana akan segera turun ke lokasi dan menyusun desain teknik terperinci (DED) dengan pondasi dalam,” jelas Dadi Muradi.
Melalui pemasangan jembatan darurat ini, BPJN Sulteng menunjukkan respons cepat dan koordinasi yang solid dalam menjaga konektivitas infrastruktur nasional. BPJN juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem jalan nasional agar lebih tahan terhadap bencana alam dan perubahan iklim.
