Namun, polisi masih kesulitan mengidentifikasi kedua korban secara resmi karena minimnya informasi dari warga. “Kami sedang mendalami identitas korban, tetapi masyarakat setempat belum terbuka memberikan keterangan,” kata AKP Dewa.
Petugas kepolisian langsung melakukan penyelidikan di lokasi kejadian setelah menerima laporan. Hingga kini, proses investigasi masih berlangsung.
Aparat juga terus mengumpulkan informasi dari saksi di lapangan untuk mengungkap secara detail penyebab dan tanggung jawab atas insiden ini.
Kapolresta menegaskan bahwa aktivitas tambang di lokasi tersebut berlangsung secara tradisional tanpa sistem keamanan yang memadai.
Ia mengimbau masyarakat untuk menghentikan kegiatan di wilayah rawan longsor dan menyerukan agar tidak lagi beraktivitas di tambang ilegal.
“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak mempertaruhkan nyawa dengan bekerja di area tambang tanpa izin yang tidak memenuhi standar keselamatan,” tegas Kapolresta.
