Di bidang pertanian, Menteri Pertanian Andi Amran melaporkan bahwa stok beras nasional mencapai 4 juta ton—angka tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Meski demikian, ia memperkirakan masa kritis produksi padi akan berlangsung antara Juni hingga September.
Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan memprioritaskan program pompanisasi, perbaikan irigasi, serta distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan). Pemerintah juga telah menyiapkan distribusi 80.000 unit pompa ke berbagai daerah.
“Pompanisasi dan irigasi menjadi kunci agar sawah tetap produktif meski curah hujan minim,” ujarnya.
Ia juga menyoroti hambatan akibat sistem irigasi yang belum terintegrasi antarlevel pemerintahan. Banyak proyek irigasi tidak berdampak maksimal karena saluran tidak tersambung dari hulu ke hilir.
Menanggapi hal tersebut, Presiden menerbitkan Inpres Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan dan pengelolaan jaringan irigasi nasional.
Secara terpisah, Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, memastikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti seluruh hasil rakor terkait ketahanan pangan yang baru saja ia ikuti.