Pemerintah juga pernah mempercayakan Gumyadi untuk memimpin Kabupaten Tolitoli sebagai bupati pada masa Orde Baru. Di manapun ia bertugas, ia selalu menampilkan kepemimpinan yang tegas, jujur, dan penuh empati.
Gumyadi aktif membenahi sistem birokrasi, mendorong tata kelola pemerintahan yang bersih, serta mengambil peran penting dalam perencanaan pembangunan daerah.
Ia tak hanya menjalankan tugas, tapi juga memberi makna dalam setiap pengabdiannya.
Meski pihak keluarga dan pemerintah daerah belum memberikan pernyataan resmi mengenai lokasi wafat dan jadwal pemakaman, masyarakat dari berbagai kalangan sudah lebih dulu menyampaikan doa dan belasungkawa.
Rekan-rekan sejawat mengenang Gumyadi sebagai sosok yang rendah hati dan penuh integritas. Banyak yang menyampaikan bahwa ia tak sekadar memimpin, tapi juga membimbing, menginspirasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang manusiawi.
Kini, Gumyadi telah pergi. Namun jejak pengabdiannya akan terus hidup dalam ingatan warga Sulawesi Tengah yang pernah merasakan hasil kerja kerasnya.
Selamat jalan, Pak Gumyadi. Semoga Allah SWT menempatkanmu di sisi terbaik-Nya.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa aafihi wa’fu ‘anhu. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
