Bandara Ilegal di Morowali ‘Diserang’ Kopasgat, Safrie: Tidak Boleh Ada Negara dalam Negara 

  • Whatsapp


NEGARA PESANNYA JELAS

Kawasan industri pertambangan di Kabupaten Morowali ada beberapa perusahaan. Ada 4.000 hektare dan dikelola perusahaan patungan yang melibatkan investor asing dan mitra lokal. 

Di dalamnya, berdiri sebuah bandara milik PT IMIP yang dikategorikan sebagai bandara tertutup, atau ilegal. Ia menyebut informasi yang ia peroleh menyatakan aparat keamanan pun tidak leluasa masuk ke area tersebut. Kondisi itu membuat arus keluar-masuk orang dan barang seolah berjalan di luar pengawasan negara. 

“Situasi inilah yang kemudian memicu pernyataan tegas Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat meninjau latihan komando gabungan TNI di Morowali,” katanya

Di hadapan prajurit, Sjafrie menegaskan tidak boleh ada “negara dalam negara”, dan menyatakan akan melaporkan temuan bandara tertutup tanpa otoritas Indonesia itu kepada Presiden Prabowo Subianto.

Edna menautkan peristiwa ini dengan garis kebijakan yang ia sebut sudah lama disuarakan Prabowo sejak masa kampanye 2014, ketika isu “kebocoran” kekayaan negara dari sektor tambang ilegal ramai diperbincangkan. 

Atas dasar kekhawatiran terhadap tambang ilegal dan kebocoran penerimaan negara, Presiden Prabowo disebut memerintahkan TNI untuk menggelar latihan di kawasan yang dekat dengan tambang-tambang bermasalah, seperti Bangka Belitung dan Morowali.

Di Morowali, TNI menggelar latihan komando gabungan pada 20 November 2025. Latihan itu melibatkan satuan Kopasgat dengan skenario perebutan pangkalan udara di bandara PT IMIP. 

Bagi Edna, pemilihan lokasi tersebut mengirimkan pesan politik dan militer yang jelas: negara ingin menegaskan kedaulatan di jantung kawasan industri nikel yang strategis.*** 

Berita terkait