Paud Madani Palu Terapkan Mulok Bahasa Kaili

  • Whatsapp
 

REPORTER/EDITOR: YUNI RIDWAN/MOH. RIDWAN

 

TAMAN kanak (TK) Negeri Model Terpadu Madani yang beralamat jl. Soekarno-Hatta Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulor, menerapkan mata pelajaranMuatan lokal (Mulok) bahasa Kaili kepada  anak didiknya.

Kepala sekolah (Kepsek) PAUD TK madani Faidah S, PD yang di temui ruang kerjanya, Rabu (1/3) mengatakan, pilihan menerapkan mulok Bahasa kaili agar anak-anak terbiasa dengan bahasa Kaili. Hal ini tidak lain memperkenalkan kebudayaan lokal melalui bahasa.

Faidah mengungkapkan, usia anak dapat menginjakan kaki di PAUD mulai  2 sampai 6 tahun, usia kelompok Bermain (KB) yakni 2 sampai 4 tahun. Di kelompok A beber dia, anak berusia 4 sampai 5 tahun dan kelompok B berusia 5 sampai 6 tahun.

Faidah menjelaskan, sistem pembelajaraan di terapkannya di PAUD yakni, belajar melalui bermain dengan kegiatan belajar yakni Are.

Dirinya menjelaskan, minimal rasional anak didik persatu guru khususnya di PAUD berjumlah 15 anak.

“Minimal rasional anak didik 15 anak per satu guru,” ungkapnya.

Disamping itu, terkadang anak didik merasa tak nyaman saat berada di Sekolah, karena dipengaruhi beberapa Faktor, diantaranya, perhatian orang tua terhadap anak kurang, kemudian janji-janji manis orang tua, serta faktor lingkungan.

“Kadang faktor-faktor ini yang mempengaruhi anak didik merasa tak nyaman saat mengikuti proses belajar mengajar. Anak-anak seperti ini rentan dengan dengan lingkungannya, olehnya orang tua berperan penting dalam mendidik anak,” jelas Faidah.

Di PAUD TK Madani, lanjut Faidah, menerapkan sistem belajar mengajar menggunakan kurikulum 2013 (K13), dengan menerapkan beberapa pelajaran tambahan. Sementara, dirinya menuturkan, untuk semester dua ini pihaknya mengambil tema ‘hari-hari Agama’. Tema ini diambil tidak lain yakni untuk mebentuk ahlaq anak didik sejak dini.

“Setiapa hari Jum’at di awali dengan apel pagi setelah, apel mereka yang beragama Islam berzikir dan Agama Kristen melakukan ibadah pagi. Setelah selesai, semua anak didik di beri kegiatan seni secara classikal,” tutup Faidah.***

Berita terkait