KOTA PALU,- KOREM 132 Tadulako menggelar rapat koordinasi LTT (Luas Tambah Tanam) untuk mengevaluasi kendala yang dihadapi saat di lapangan oleh TNI saat melaksanakan program percepatan cetak sawah Triwulan III 2017. Program tersebut merupakan salah satu Nawacita Presiden RI sejak awal masa pemerintahannya.
Rapat tersebut dipimpin Dandrem 132 Tadulako Kolonel Inf Muh. Saleh, staff ahli Dirziad TNI AD Kol Czi Hendro W, Kabid Psp Dinas Pertanian Pemprov Sulteng, Kasrem 132 Tadulako dan Dandim se provinsi Sulteng Rabu (13/9/2017) pukul 10.00 Wita bertempat di ruang Rapat Merah Putih Korem Palu.
Rapat tersebut juga bertujuan untuk menjalin kerjasama antara Kementerian Pertanian dan TNI AD dalam mengupayakan percepatan proses swasembada pangan yang ditargetkan oleh Presiden RI. Kebijakan tersebut dipopulerkan dengan sebutan Program Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Pajale) melalui Program Perbaikan Jaringan Irigasi dan Sarana Pendukungnya guna meningkatkan taraf kesejahteraan bagi para petani.
Untuk mendukung dan mempercepat proses swasembada pangan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, diperlukan Sinergitas antara Dinas Pertanian, Korem 132/Tdl dan Para Petani agar program percepatan ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran, diperlukan kesamaan visi dan misi dari seluruh unsur terkait.
Danrem Kolonel Inf Muhammad Saleh Mustafa menyampaikan bahwa percepatan Luas Tambah Tanam Dalam Program Cetak Sawah ini merupakan tanggung jawab kita semua yang dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan. Segala kekurangan yang ditemukan pada tahun-tahun sebelumnya harus dijadikan sebagai bahan evaluasi agar tidak terulang lagi pada tahun ini, ucap Danrem.
Danrem juga menghimbau, untuk mengejar target realisasi tahun 2017 ini agar para Dandim dan Kadistan memberdayakan seluruh Brigade Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang ada guna mengolah sawah yang siap tanam dengan dikendalikan langsung oleh para Dandim dan Kadistan Prov/Kab/Kota. “Manfaatkan sumber air yang ada dengan sistem pompanisasi atau menggerakkan petani yang sawahnya menggunakan air bersumber dari irigasi agar mempercepat proses penanaman setelah panen” pungkasnya.
Sementara itu Kolonel Hendro juga menekankan kepada para Dansatkowil hingga Babinsa untuk bekerjasama dengan PPL Dinas Pertanian agar lebih giat dalam memberikan pemahaman terhadap kelompok petani dalam hal budaya tanam dan memotivasi serta mendorong untuk melaksanakan gerakan tanam serentak dalam rangka mewujudkan Swasembada Pangan pada tahun 2017. **
Reporter: Firmansyah