Cucu ‘Perankan’ Sang Kakek Jenderal Soedirman

  • Whatsapp
banner 728x90
HUT TNI KE 72 TAHUN

SOSOK Ganang Priyambodo mungkin asing di telinga banyak orang awam di Tanah Air. Namun, siapa sangka beliau adalah cucu dari pahlawan nasional Jenderal Soedirman.  Diutarakan Harry Kiss, penanggung jawab tata suara acara HUT TNI, Ganang Priyambodo akan bermain sosiodrama memerankan sosok kakeknya sendiri yakni Jenderal Soedirman.

“Acara ini akan istimewa dengan kehadiran dan keterlibatan beliau di acara HUT TNI. Beliau sangat bangga bisa memerankan Jenderal Soedirman di acara sosiodrama seperti teater kolosal di depan ribuan pasang mata nanti,” ujar Harry Kiss dalam keterangannya, Kamis 5 Oktober 2017.

Sementara itu, Ganang mengakui, jika kakeknya Jenderal Soedirman merupakan sosok yang sangat dikaguminya. “Sebagai cucu beliau, tugas berat buat saya memerankan Jenderal Soedirman di sosiodrama ini. Beliau adalah Jenderal Besar dan Pahlawan yang sangat berjasa pada negara ini,” ujarnya.

Ganang mengaku pernah mendapat cerita bagaimana Jenderal Soedirman mampu mengelabui para tentara Belanda, sehingga kesulitan menangkap Sang Jenderal. Bahkan saat ada pengkhianat yang melaporkan kepada Belanda bahwa ini adalah Jenderal Soedirman, tentara Belanda tidak percaya dan menembak mati pengkhianat tersebut.

“Banyak anak buah kakek saya yang menanyakan aji-aji yang dipakai sehingga tentara Belanda sulit menangkap kakek saya. Dan kakek saya hanya mengatakan ada tiga hal, yaitu, tidak pernah putus dari keadaan bersuci, salat lima waktu selalu tepat waktu, dan mengabdikan diri bukan untuk keluarga, bukan untuk golongan, bukan untuk partai, tapi untuk bangsa dan negara,” tutur Ganang.

“Menurut Panglima Besar Soedirman, beliau bukan pahlawan krn pahlawan yg sebenarnya adlh kita2 ini, Rakyat Indonesia,” demikian bunyi salah satu cuitannya diposting pada 9 November 2015. Di cuitan lainnya, dia juga menuliskan tentang kakeknya yang tak ingin dihormati namun justru ingin menghormati rakyat.

“Beliau tidak mau dihormati tapi justru ingin menghormati rakyatnya,” tulisnya pada 26 Agustus 2015. Di cuitan lainnya dipostingnya pada 26 Agustus 2015, dia mengatakan sedang berdiri di depan patung kakeknya di Jalan Soedirman, Jakarta.

Patung itu berpose menghormat yang berarti sang jendral besar sedang menghormati rakyat Indonesia. “Malam ini saya berdiri didepan patung Panglima Soedirman di Jl Soedirman Jakarta. Beliau berdiri memberi hormat. Itu mmg keinginannya,” tulisnya.

Di profil Twitternya pun dia kembali menuliskan pemikiran dan semangat sang kakek yang dalam sebuah wawancara di satu stasiun televisi disebutkannya dia mengetahui lebih dalam tentang sosok kakeknya dari cerita ayahnya yang merupakan salah satu anak Jendral Soedirman.

Dia menuliskan  “Pak Dirman langsung menolak ketika disebut Pahlawan, ujarnya Pahlawan sebenarnya adlh Rakyat ini yg mendukung perjuangan, tanpanya beliau bukan siapa-siapa..!!!,” tulisnya. Selama ini, Jendral Soedirman memang dikenal sebagai orang yang sederhana dan semasa perjuangannya dulu senang bergerilya hidup di hutan-hutan. Dari pantauan BPost Online, Ganang setahun belakangan ini tak terlalu aktif lagi di Twitter. Cuitan terakhirnya diposting pada 16 April 2016. **

 

ANAK SULUNG 

Kesederhanaan putra sulung Panglima Besar Jenderal Sudirman, Ahmad Tidarwono menjadi panutan bagi anak cucunya. Gaya hidup pria yang akrab disapa Tidar yang sederhana menjadikan dia seperti jelmaan Jenderal Sudirman di mata keluarganya.

“Beliau tidak punya mobil, dan tidak meminta fasilitas negara,” kata putera ketiga Tidar, Ganang Priyambodo Sudirman,

Hal ini disampaikan Ganang di TPU Blunyah Gede, Yogyakarta, Senin (22/8/2016) berdampingan dengan pusara adiknya Taufik Effendi. Menurutnya, Tidar hidup sederhana dan bangga dengan kesederhanaannya.

“Beliau meneladani Jenderal Sudirman. Mengajarkan kepada kami untuk bekerja keras tidak minta tapi harus bekerja,” imbuhnya.

Ganang mencoba mengenang beberapa cerita saat ayahnya ditinggal Jenderal Sudirman bergerilya. Tidar harus menjaga ibu dan adik-adiknya.

“Jenderal Sudirman pesan ke bapak untuk menjaga nenek dan adik-adik Bapak selama perang gerilya. Beliau tidak banyak cerita, santun sekali kalau bicara,” kenang Ganang. Presiden Joko Widodo juga telah menyampaikan rasa duka citanya kepada keluarga. Ganang menyampaikan terima kasih atas perhatian sang presiden meski sedang menjalankan tugas di Samosir.

“Orang kepercayaannya mas Anggit yang menelepon kami kemarin. Kami kenal dengan beliau juga. Presiden Jokowi tidak bisa datang karena sedang ada di acara Festival (Karnaval Kemerdekaan), terima kasih,” tuturnya.

Sumber: Viva.Co/Banjarmasin Post

Berita terkait