Reportase: Andono Wibisono
SULTENG,- SEKOLAH Sekolah di Provinsi Sulawesi Tengah akhir-akhir ini terganggu operasionalnya. Hal itu akibat belum cairnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tri wulan Ketiga (Juli, Agustus dan September) yang mencapai Rp66,426 miliar lebih. Harusnya dana BOS itu sudah diterima sekira Juli 2017 lalu. Tapi hingga Oktober 2017, BOS belum pula cair. ‘’Kami kesulitan melaksanakan kegiatan operasional sekolah akibat dana BOS hingga kini belum cair,’’ ujar salah satu Kepala Sekolah SMP di Kabupaten Morowali Utara pada kailipost.com.
Tidak hanya sekolah di Kabupaten Morut. Setali tiga uang juga terjadi di Kabupaten Poso. Sejumlah sekolah baik SD, SMP dan SMA mengurangi kegiatan di sekolah untuk langkah penghematan Bantuan operasional. Hal itu terkait dengan Bantuan listrik, air dan operasional lainnya. BOSDA – Bantuan Operasional Sekolah dari Daerah, selama ini belum dapat menopang kegiatan sekolah.
‘’Ada sejumlah pembiayaan bulanan kita sudah menunggak tiga bulan. Terpaksa pintar-pintar putar Bantuan dan kita hutang pada guru yang memiliki dana lebih. Nanti diganti,’’ ujar salah satu pengelola SMP di Kabupaten Poso.
Terlambatnya pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) se Sulawesi Tengah disebabkan oleh kesalahan input data permintaan penyaluran BOS tri wulan keempat dari Kemendikbud RI ke Kemenkeu RI. Ada 19 provinsi se Indonesia, tahun 2017 TW tiganya terlambat. Salah satunya adalah Provinsi Sulawesi Tengah. Demikian Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Sulteng, Irwan Lahace pada kailipost.com barusan (Kamis;19/10/2017) di Palu.
BACA SELANJUTNYA DI HARIAN KAILI POST…!