ANOMALI EKONOMI SULAWESI TENGAH

  • Whatsapp
FOTO: Ist

Oleh: Andono Wibisono

 KAILIPOST.COM,-SULTENG-LAPORAN  BPS Sulawesi Tengah 2017 bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah sejak 2016 ‘sehat’ 9,98 persen. Walaupun di tahun 2017 melambat hingga 7,14 persen (kompas.com). Pertumbuhan yang mengembirakan itu ternyata berbanding terbalik dengan tingkat kemiskinan. Pada laporan yang sama (2017) , kemiskinan Sulteng masih dirasakan 417,87 ribu jiwa. Hanya turun tiga ribu jiwa di tahun 2016 sebelumnya. Demikian data BPS Sulteng akhir 2017.

Secara teoritis, harusnya pertumbuhan ekonomi diimbangi dengan penurunan kemiskinan. Atau pertumbuhan ekonomi linier dengan penurunan angka kemiskinan. Makin banyak uang, tentunya pasti makin membuat sejahtera seseorang. Tapi mengapa itu tidak terjadi di Sulawesi Tengah. Apa yang salah? Pertumbuhan ekonomi di Sulteng naik dari tahun ke tahun didorong oleh sebuah pertumbuhan industri pertambangan.

Yaitu di Kabupaten Morowali dengan adanya tambang batu bara, nikel dan tambang galian klaster A lainnya.

BACA SELENGKAPNYA DI HARIAN KAILI POST…!

Berita terkait