Reporter : ikhsan toili |
SEMALAM,
bekas tim sukses Hidayat – Sigit Purnomo Said, atau lazim di Pilwakot disebut Dasi Ungu, yaitu Tim
delapan dan lima SPS menyatakan tak lagi mendukung keduanya. Alasan utamanya,
menurut keterangan pers yang dikirim ke redaksi semalam (03/06/2018) melalui
surat elektronik bahwa kepemimpinan Hidayat – Pasha tak lagi menepati janji –
jani politiknya.
bekas tim sukses Hidayat – Sigit Purnomo Said, atau lazim di Pilwakot disebut Dasi Ungu, yaitu Tim
delapan dan lima SPS menyatakan tak lagi mendukung keduanya. Alasan utamanya,
menurut keterangan pers yang dikirim ke redaksi semalam (03/06/2018) melalui
surat elektronik bahwa kepemimpinan Hidayat – Pasha tak lagi menepati janji –
jani politiknya.
Kurun tiga tahun itu ternyata,
sejumlah janji – janji yang pernah dilontarkan saat kampanye dominan tidak
ditepati. Sejumlah janji-janji itu termasuk kepada sejumlah relawan dan bekas
tim sukses. Di antaranya
dana saksi, kartu relawan, perayaan pemenangan di beberapa
lokasi kecamatan,
padat karya, dan lainnya.
sejumlah janji – janji yang pernah dilontarkan saat kampanye dominan tidak
ditepati. Sejumlah janji-janji itu termasuk kepada sejumlah relawan dan bekas
tim sukses. Di antaranya
dana saksi, kartu relawan, perayaan pemenangan di beberapa
lokasi kecamatan,
padat karya, dan lainnya.
Atas realitas itu, eks Ketua
Deklarator Sigit Purnomo Said (SPS) Roy Elisa Sumakul mengungkapkan
kekecewaaannya dan menyatakan tidak lagi mendukung duet Hidayat – Sigit hingga
akhir periode tahun 2021. Keputusan Roy itu didasari atas kesepakatan seluruh
komponen SPS dan seluruh unsur Timses SPS. ‘’Ini keputusan bersama. Hasil
musyawarah dari kontemplasi selama tiga tahun. Hasil sebuah kesabaran dan perlu
ada sikap yang jelas.’’ Tandasnya.
Deklarator Sigit Purnomo Said (SPS) Roy Elisa Sumakul mengungkapkan
kekecewaaannya dan menyatakan tidak lagi mendukung duet Hidayat – Sigit hingga
akhir periode tahun 2021. Keputusan Roy itu didasari atas kesepakatan seluruh
komponen SPS dan seluruh unsur Timses SPS. ‘’Ini keputusan bersama. Hasil
musyawarah dari kontemplasi selama tiga tahun. Hasil sebuah kesabaran dan perlu
ada sikap yang jelas.’’ Tandasnya.
Bagi Timses SPS, Wali Kota dan Wakil Wali Kota lupa, atau bisa
dikatakan amnesia. Tidak hanya itu, keduanya melakukan pembiasan dan pembiaran siapa
orang orang yang berjuang bersamanya. ‘’Sekarang dikelilingi para
oportunis baik di luar
pemerintahan maupun dalam pemerintahan itu sendiri. Mereka
tiba tiba mengklaim ikut
dalam pemenangan dan mengatur kebijakan kebijakan.
Bahkan beberapa kebijakan juga berada digaris komando oknum saudara kandung
dari lingkup kekuasaan itu sendiri.’’
Tandas isi rilis itu.
dikatakan amnesia. Tidak hanya itu, keduanya melakukan pembiasan dan pembiaran siapa
orang orang yang berjuang bersamanya. ‘’Sekarang dikelilingi para
oportunis baik di luar
pemerintahan maupun dalam pemerintahan itu sendiri. Mereka
tiba tiba mengklaim ikut
dalam pemenangan dan mengatur kebijakan kebijakan.
Bahkan beberapa kebijakan juga berada digaris komando oknum saudara kandung
dari lingkup kekuasaan itu sendiri.’’
Tandas isi rilis itu.
“Ini sangat disesali, silahkan cek dan lihat
sendiri, ada beberapa oknum
kontraktor yang sangat dekat dengan seputaran kekuasaan. Bahkan ada yang datang
dari luar Palu, sekarang sudah sangat berkuasa disini, menentukan iya atau
tidak. Ini sudah keterlaluan’’ urai
Roy.
sendiri, ada beberapa oknum
kontraktor yang sangat dekat dengan seputaran kekuasaan. Bahkan ada yang datang
dari luar Palu, sekarang sudah sangat berkuasa disini, menentukan iya atau
tidak. Ini sudah keterlaluan’’ urai
Roy.
“Ke depannya jika nanti Wali Kota dan Wakil Wali Kota masih berhasrat maju Pilkada, silahkan saja minta
oknum oknum tersebut nantinya yang turun ke masyarakat,” sesal Roy. Tapi ingat, pihaknya siap di garda terdepan pada
Pilkada berikutnya, untuk
mencari sosok pemimpin yang lebih amanah, konsisten dan komitmen. ’’Kami siap melalui mekanisme
yang baik dan benar,”
tegas Roy Sumakul.
oknum oknum tersebut nantinya yang turun ke masyarakat,” sesal Roy. Tapi ingat, pihaknya siap di garda terdepan pada
Pilkada berikutnya, untuk
mencari sosok pemimpin yang lebih amanah, konsisten dan komitmen. ’’Kami siap melalui mekanisme
yang baik dan benar,”
tegas Roy Sumakul.
Sesuai dengan data redaksi, Tim
delapan dan tim lima SPS inilah yang awalnya getol membangun komunikasi politik
untuk Pasha di panggung Pilwakot. Awalnya, SPS sempat menyandingkan Pasha
dengan calon lain. Namun, akhirnya dibangun komunikasi dengan tim Hidayat. Roy
dan kawan-kawan sempat beberapa kali melakukan komunikasi langsung dengan
Hidayat kala itu.***
delapan dan tim lima SPS inilah yang awalnya getol membangun komunikasi politik
untuk Pasha di panggung Pilwakot. Awalnya, SPS sempat menyandingkan Pasha
dengan calon lain. Namun, akhirnya dibangun komunikasi dengan tim Hidayat. Roy
dan kawan-kawan sempat beberapa kali melakukan komunikasi langsung dengan
Hidayat kala itu.***