 |
| Reporter/Morowali: Bambang Sumantri |
MENJELANG perayaan Idul Adha 2018 ini, pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan bakal tetap melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang akan dijadikan
kurban. Di tahun sebelumnya, Dokter Hewan yang bertugas pada Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Bidang Kesehatan Hewan menemukan adanya cacing dalam
kotoran sapi yang masih berada dalam usus, namun cacing tersebut bukan jenis
cacing yang membahayakan.
Pangan bakal tetap melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang akan dijadikan
kurban. Di tahun sebelumnya, Dokter Hewan yang bertugas pada Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Bidang Kesehatan Hewan menemukan adanya cacing dalam
kotoran sapi yang masih berada dalam usus, namun cacing tersebut bukan jenis
cacing yang membahayakan.
Dua ekor sapi pun batal disembelih karena terdapat sejumlah luka
sejenis borok sehingga sapi tersebut dikembalikan untuk dilakukan pengobatan
agar nantinya bisa layak untuk dijadikan kurban. Kepala Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan, Andi Irman yang dikonfirmasi Senin (20/8/2018) mengatakan
bahwa tahun ini dokter hewan akan tetap diturunkan di tempat penyembelihan
kurban guna memastikan daging kurban yang akan dibagikan kepada penerima layak
dikonsumsi.
sejenis borok sehingga sapi tersebut dikembalikan untuk dilakukan pengobatan
agar nantinya bisa layak untuk dijadikan kurban. Kepala Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan, Andi Irman yang dikonfirmasi Senin (20/8/2018) mengatakan
bahwa tahun ini dokter hewan akan tetap diturunkan di tempat penyembelihan
kurban guna memastikan daging kurban yang akan dibagikan kepada penerima layak
dikonsumsi.
“Tahun ini kami akan tetap munurunkan dokter hewan di tempat
penyembelihan, untuk memastikan bahwa daging yang akan dibagikan kepada
penerima nantinya layak untuk dikonsumsi, kalau memang didapatkan yang tidak
layak, jangan sampai dibagi karena bisa berdampak pada gangguan kesehatan
masyarakat” jelas Andi Irman.**
penyembelihan, untuk memastikan bahwa daging yang akan dibagikan kepada
penerima nantinya layak untuk dikonsumsi, kalau memang didapatkan yang tidak
layak, jangan sampai dibagi karena bisa berdampak pada gangguan kesehatan
masyarakat” jelas Andi Irman.**
