AKHIR Akhir ini banyak sampah (limbah rumah tangga dan ekonomi) menumpuk di sekitar ibukota Kabupaten Donggala, yaitu Banawa. Nampak sampah menumpuk di tempat tempat penampungan sementara (TPS). Sampah sampah itu dibiarkan membusuk di pinggiran jalan – titik di Kota Donggala. Seperti yang tampak di depan pertokoan sekitar areal Café Epicentrum di samping Bank Sulteng, Jalan Thamrin Kelurahan Boya, Kecamatan Banawa.
Beragam jenis sampah basah yang terbungkus karung kecil hingga sampah kertas dan plastik hanya dibuang begitu saja akibat TPS bak sampah penuh. Salah seorang warga pendatang, sebut saja namanya Anwar, asal Luwuk kepada Kaili Post mengaku kurang terkesan dengan kondisi sampah yang terlihat di sejumlah titik di Kota Banawa. Dia menanyakan soal penanganan sampah dan kebersihan Kota Donggala, yang ditangani oleh dinas setempat.
Pantauan Kaili Post tampak sejumlah titik tumpukan sampah yang tidak diangkut audah beberapa hari. Keluhan warga Banawa ini bukan kali pertama terkait penanganan sampah. Beberapa waktu silam warga Banawa mengeluh ataa keterlambatan pengangkutan sampah, alasan yang dikemukakan oleh pemerintah daerah melalui BLH, minim anggaran armada tidak bisa beroperasi.
Kini hal itu terulang kembali tong tong sampa penuh, bahkan warga sudah kesal dan membuang sampahnya bukan pada tempatnya lagi. Asumsi warga menyebut Donggala sudah penuh dengan sampah ‘’Apakah pemerintah tidak bisa memperhatikan kota Donggala ini,’’ ungkapnya.
Tagline Donggala sebagai Kota Wisata jauh dari harapan, bahkan terkesan hanya sebagai simbol isapan jempol yang berorientasi program kebijakan yang berorientasi pada proyek.**
Reporter/Donggala: Syamsir Hasan