Terus Dipojokkan, Sejumlah Tokoh Datangi Rektor Untad

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter: Yohanes clemens
SEJUMLAH Tokoh masyarakat Kelurahan Tondo menyambangi Rektor Universitas
Tadulako (Untad), Prof Dr Ir H Muhammad Basir Cyio MS, Senin (24/9/2018) pagi.
Kedatangan tokoh masyarakat itu diterima Prof Basir, di ruangan rektor, lantai
IV gedung rektorat. Turut hadir dalam silaturrahim itu, Imam Masjid Raodha
Tondo, para Ketua RT dan RW, para tokoh masyarakat, para tokoh pemuda, dan
 para tokoh perempuan di Kelurahan Tondo.
Sejumlah tokoh masyarakat itu menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan mereka. Kedatangan mereka itu adalah tidak lain yakni, untuk
menyampaikan langsung kepada rektor, bahwa masyarakat Kelurahan Tondo
sepenuhnya mendukung upaya dan langkah strategis yang dilakukan oleh rektor
Untad dan jajarannya terkait penertiban kantin dan sekretariat mahasiswa.
Kedatangan tokoh masyarakat Tondo, disebabkan, belakangan ini
rektor terus didiskreditkan dengan berbagai informasi dan pemberitaan yang
tidak sebenarnya. Apalagi sampai ada informasi bahwa masyarakat Kelurahan Tondo
keberatan dengan upaya dan langkah yang dilakukan Rektor Untad. Kenyataan
sebenarnya, masyarakat Tondo justru amat mendukung upaya penertiban itu. Untuk
itulah, setelah melakukan pertemuan di tingkat masyarakat, para tokoh itu
menyambangi langsung rektor di ruangannya.
“Kampus Untad ini adalah kampus yang sangat kami cintai. Ini
kampus yang juga menjadi kebanggaan kami di Kelurahan Tondo, khususnya, di Palu
dan Sulawesi Tengah secara umum. Jadi, kami sepenuhnya mendukung langkah dan
ikhtiar dari para pimpinan Untad. Ini juga merupakan sikap kami untuk
menunjukkan bahwa masyarakat Tondo adalah bagian dari Untad,” kata salah
seorang dari Tomas Tondo.
Tokoh masyarakat lainnya menyatakan bahwa dukungan itu bukan tanpa
alasan. Selain untuk mendukung Untad menyambut akreditasi, juga agar kampus Untad
yang terletak di Kelurahan Tondo itu dapat semakin indah dan tertata. Bahkan,
sebagai salah satu pemilik kantin, dirinya bersyukur karena dengan penertiban
kantin, dan kantin diubah menjadi kantin terpadu, pendapatan yang diperoleh
malah meningkat.
“Maka tidak benar bahwa masyarakat Tondo keberatan dengan
penertiban kantin yang dilakukan. Olehnya, Pak rektor jangan ragu, karena kami
masyarakat Tondo mendukung penuh setiap langkah yang diambil. Dan jika masih
ada yang menolak, kami siap untuk “meratakannya” besok, termasuk juga
bangunan kumuh lainnya,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Prof Basir menyampaikan, dukungan yang
diberikan merupakan sebuah kesyukuran. Terkait langkah penataan, pihaknya tetap
akan menempuh langkah kekeluargaan. Bagaimana pun, para pemilik kantin
merupakan masyarakat yang telah menjadi bagian dari Untad. Dan mahasiswa adalah
anak didik yang harus senantiasa diayomi.
Lebih lanjut tokoh Kelurahan Tondo lainnya juga menambahkan agar
pimpinan Untad tidak ragu dalam melakukan penertiban. Sebagai masyarakat yang
telah menjadi bagian dari kampus Untad, dirinya bersama masyarakat Tondo akan
senantiasa bahu-membahu mendukung langkah strategis yang dilakukan Untad.
“Kalau Untad naik akreditasinya, pasti kami bangga. Anak-anak
kami khususnya bisa lebih diperhitungkan di dunia kerja. Demikian pula jika
kampus ini semakin indah dan tertata, bagaimana pun kami akan merasa bangga.
Intinya, kami siap mendukung sepenuhnya langkah Pak Rektor untuk penertiban.
Ini karena kami adalah bagian dari Untad, dan masyarakat Tondo sepenuhnya
mendukung semua langkah Bapak Rektor dan jajarannya,” jelasnya.
Terkait hal itu, dalam pertemuan itu, para tokoh masyarakat
menyampaikan juga bahwa mereka telah bersepakat membentuk Satgas Sintuwu Maroso
untuk melakukan penataan (dalam istilah para tokoh Kelurahan Tondo adalah
penertiban).
Sesuai yang disampaikan, Satgas yang dibentuk atas inisiatif
sendiri itu, besok akan mengunjungi dua fakultas, yaitu FISIP dan FKIP, di
samping empat kantin yang selama ini tidak mendukung. Padahal langkah yang
dilakukan rektor, melalui langkah kekeluargaan maupun ganti rugi menemui jalan
buntu. Untuk itu juga, hari ini para tokoh Kelurahan Tondo itu bersilaturrahim
dengan rektor Untad.
“Satgas itu telah kami bentuk atas inisiatif kami. Melalui
kesempatan pertemuan ini, kami ingin sampaikan bahwa Selasa besok kami akan
mendukung upaya penertiban itu. Ini sebagai bukti bahwa kami adalah bagian dari
Untad,” terang mereka.
Menanggapai itu, Prof Basir mengaku terharu dengan dukungan yang
diberikan tokoh masyarakat Kelurahan Tondo. Kedatangan para tokoh masyarakat
untuk bersilaturahim itu merupakan bukti bahwa tali silaturrahim antara pihak
Untad dengan masyarakat Kelurahan Tondo terus terjalin. Berkenaan dengan itu,
Prof Basir, mengaku amat berterima kasih atas dukungan yang diberikan.
“Semua yang kami lakukan ini demi dan untuk kemajuan Untad.
Tidak ada maksud lain, semua semata-mata demi Untad yang kita cintai bersama.
Terima kasih saya haturkan kepada orang tua kami, para tokoh masyarakat yang
telah mendukung niat tulus kami. Insya Allah Untad akan tetap menjadi
kebanggaan kita semua. Dari Tondo, Untad kita persembahkan untuk daerah,
bangsa, dan negara ini,” cetus Prof Basir.**

Berita terkait