Perlunya Mitigasi Bencana di Sekolah

  • Whatsapp

Reporter: Firmansyah Lawawi


KOTA Palu merupakan kota yang
dilintasi patahan kerak bumi yang sangat aktif serta berdimensi cukup besar.
Dikenal dengan nama Sesar Palu Koro. Dikatakan akif, karena pergerakanya
mencapai 35 hingga 44 mili meter pertahunnya.

Beberapa catatan sejarah
menyebutkan gempa bumi disertai Tsunami pernah terjadi. 28 September 2018
merupakan catatan kelam bagi kota Palu. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 skala
rither disertai gelombang besar memporak-porandakan kurang lebih 200 meter
sepanjang teluk Palu. Belum lagi Likuifaksi diwaktu yang bersamaan
meluluh-lantakan Kelurahan Petobo dan Balaroa.

Ribuan nyawa melayang
akibat fenomena alam tersebut. Belum lagi kerugian meteril diperkirakan
mencapai trilyunan rupiah. Perlukah mitigasi bencana atas kejadian itu ?

Dari hasil ulasan media
ini pekan lalu, beberapa kalangan memberikan tanggapanya terkait hal tersebut.
Ketua DPRD Palu, Ishak Cae mengutarakan bahwa dari catatan sejarah Sulteng,
khususnya kota Palu. Memiliki riwayat gempa bumi.

Olehnya, perlu diberikan
mitigasi bencana alam kepada masyarakat. Khususnya di sekolah. ” Dalam hal
ini, intansi terkait perlu memberikan pengetahuan maupun mitigasi kepada
pelajar di sekolah. Sehingga suatu saat akan terjadi lagi, mereka sudah siap
dan mengetahui cara menyelamatkan diri,” ungkap Ishak Cae.

Menurutnya, tragedi 28
September silam merupakan pelajaran bagi masyarakat Palu. Dimana selama ini
mitigasi kebencanaan hampir tidak pernah disosialisasikan. Dengan adanya
sosialisasi bencana alam, bisa meminilisir jumlah korban yang tewas akibat
bencana alam kedepanya.

“Pasca bencana alam
28 Seprember lalu, menjadi satu perhatian bagi kita semua. Karena bencana alam
merupakan rahasia dari Allah. Kita tidak mengetahui kapan akan terjadi. Oleh
karena itu, kita dituntut untuk bisa menyikapi hal itu, setidaknya mitigasi
mandiri, atau cara menyelamatkan diri,” jelasnya.

Kedepannya, kata ketua
DPRD Palu, pihaknya akan melakukan pembicarakan bersama Wali Kota terkait hal
tersebut. Sehingga bisa dijadikan program bagi masyarakat, khususnya sekolah
yang ada di kota Palu.
Sementara itu, Kadis
Dikjar Palu, Ansyar Sutiadi melalui via Whats Ap membeberkan bahwa saat ini
Dikjar telah memasukan mitigasi bencana menjadi kurikulum pelajaran di setiap
sekolah di Kota Palu.

“Saat ini, bukan
hanya sosialisai saja yang akan diterapkan. Namun kami telah merancang
kurikulum. Meliputi mitigasi bencana disetiap ekstra kurikuler di semua sekolah
yang ada di Kota Palu,” akunya.**

Berita terkait