SEKRETARIS Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi, Dr Hawignyo, MM resmi dilepas karena masa periodenya sudah selesai, Senin (7/12/2019).
Acara pelepasan ini digelar di Aula LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi di Jl Bung, terbilang cukup ramai karena dihadiri puluhan pimpinan perguruan tinggi lingkup LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi.
Bahkan mantan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi (LLDIKTI), Prof Dr Ir Hj Andi Niartiningsih, MP turut menghadiri acara pelepasan.
Sekadar diketahui Prof Niar ini sekitar 3 tahun lebih bersama Dr Hawignya saat menjabat Koordinator Kopertis Wilayah IX.
Lalu kemana Dr Hawignyo setelah tidak lagi di LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, dia akan beralih jadi tenaga dosen, di salah satu universitas negeri yakni Universitas Singaperbangsa Kerawang. Menurut Hawignyo, perguruan tinggi ini baru memasuki tahun ke-5.
Sebenarnya Hawignyo awalnya sempat bingun ketika tidak lagi di LLDIKTI apakah dia pilih widyaswara atau jadi tenaga dosen.
Hawignyo sebenarnya condong menjadi widyaswara, namun atas petunjuk serta arahan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr H Jasruddin, untuk memilih jadi dosen, sehingga keputusan menjadi dosen ini diambil. Prof Jasruddin beralasan dengan menjadi dosen gelar professornya bisa lebih cepat diraih. Saat Hawignyo memberikan kesan-kesan selama di Makassar, dia menyebutkan cukup banyak kenangan yang sulit dilupan.
Diantaranya pernah suatu waktu diminta staf mengundang salah satu narasumber dalam suatu acara, namun narasumbernya tidak sempat hadir sampai acara berlangsung.
Masalahnya karena staf tersebut tidak disampaikan ke Sespel, maka waktu itu dia kesal kepada staf tersebut dan menyebutnya tidak profesional.
Kenangan lainnya adalah suatu waktu meminta kepada salah seorang staf untuk membersihkan pekarangan kantor LLDIKTI, maksudnya dirapikan, tetapi staf tadi salah pengertian membabat semua tanaman yang ada dipekerangan termasuk rumput-rumput dipekerangan dicabut lalu dibuang. “Ini karena masalah bahasa,” ujar Hawignyo diacara sambutan pelepasan.
Kenangan lainnya di kantor, masalah keuangan. Menangani keuangan, dia sangat hati-hati. Dikatakan di Kopertis saat pertama kali masuk, dosen DPK mencapai 1000-an orang.
Kalau dana serdos terlambat diterima, disangkanya Kopertis yang menyimpan uangnya. Padahal Kopertis tidak pernah menyimpan uang hanya catatannya saja dan banyak lagi kenangan baik yang sulit pula dilupakan.
Dalam acara pelepasan Hawignyo sempat menyanyikan dua lagu salah satunya lagu andalannya adalah Angingmammiri dibawakannya sendiri dan satu lagi duet dengan istri. Lagu ini sering dinyanyikan Titiek Sandora dan Muchsin Alatas.***
Sumber: Humas LLDIKTI