Sumber: antaranews.com
|
mendapat tambahan tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak BBM
satu harga pada tahun anggaran 2019 yang akan ditempatkan di wilayah
tertinggal, terpencil dan terluar (3T) di provinsi tersebut.
“Selama 2018, Pertamina telah menyelesaikan 100 persen target pembangunan
SPBU BBM satu harga di Pulau Sulawesi,” kata Unit Manager Communication
& CSR MOR VII Sulawesi M Roby Hervindo yang dihubungi dari Palu, Rabu
(6/2/2019).
Secara nasional tahun 2019 ini Pertamina menargetkan sebanyak 39 lembaga
penyalur BBM satu harga yang tersebar di berbagai daerah dan pulau Sulawesi,
dan Sulteng mendapatkan jatah tiga SPBU.
Program BBM satu harga yang digagas pemerintah pusat sudah berlangsung di
sejumlah daerah di tanah air sebagai upaya untuk menjangkau daerah-daerah yang
sulit karena keterbatasan infrastruktur, agar masyarakat dapat menikmati BBM
dengan harga yang normal. Selain itu, merupakan komitmen pertamina untuk
menyediakan energi yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat di tanah air
terutam daerah 3T sesuai amanat Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi nomor 22
Tahun 2001 dan UU Energi nomor 30 Tahun 2007.
Roby menjelaskan sejak 2017 Pertamina telah mendirikan tiga dari empat SBPU
Kompak BBM satu harga di Sulteng dan semuanya sudah beroperasi di antaranya
Kabupaten Banggai Laut, Banggai Kepulauan dan Kepualauan Togean, Kabupaten Tojo
Una-Una. Sedangkan 2018 satu SPBU didirikan di Kecamatan Kulawi Selatan,
Kabupaten Sigi.
“Tahun ini Sulawesi Tengah mendapat jatah tiga SPBU BBM satu harga
sehingga tolal keseluruhan akan menjadi tujuh SPBU kompak,” ujarnya namun
tidak merinci di wilayah mana saja rencana pendirian SBPU kompak di Sulteng.
Roby memaparkan sejauh ini pemerintah pusat belum menetapkan sasaran
pembangunan SPBU kompak, karena masih melakukan koordinasi dengan pemerintah
daerah.
“Pertamina hanya sebagai pelaksana, jika sudah ditetapkan lokasi di
masing-masing daerah oleh pemerintah, baru kami tindak lanjuti,”
tambahnya.
Roby menguraikan, BBM satu harga merupakan solusi pemerataan harga khsusnya di
wilayah-wilayah terpencil sesuai penetapan pemerintah, karena wilayah terpecil
sangat rentan penjualan BBM dengan harga yang tidak wajar.
Setiap bulan Pertamina MOR VII rata-rata menyalurkan BBM satu harga sebesar
1.588 Kilo Liter antaralain premium 1.133 kiloliter, solar 389 kiloliter dan
pertalite 67 kiloliter kepada seluruh lembaga penyalur di wilayah Sulawesi.
“Dari jumlah tersebut, 329,67 kiloliter disalurkan di Sulawesi Tenggara,
840 kiloliter di Sulteng, 372 kiloliter di Sulawesi Utara dan 46,67 kiloliter
di Gorontalo,” ucap Roby.
Kehadiran BBM satu Harga di wilayah Sulawesi banyak dinikmati petani, nelayan
dan pelaku usaha kecil di wilayah 3T. Berbagai usaha antara lain transportasi,
perdagangan, industri rumah tangga, perikanan, dan pertanian terus menggeliat
sejalan dengan kemudahan dan ketersediaan BBM dengan harga yang terjangkau,
untuk BBM jenis premium 6.450 per liter dan Rp solar 5.150 per liter. **