Reporter: Yohanes Clemens
|
REKTOR Universitas Tadulako (Untad), Prof Dr Ir H Mahfud MP mengatakan, jumlah siswa yang melamar di kampus Untad melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) sebanyak 3.942. Namun, yang menarik bagi orang nomor satu di Untad adalah, dari banyaknya pelamar, sebanyak 1.527 melamar melalui jalur Bidikmisi.
Prof Mahfud menjelaskan, dari 3.942 pelamar sebanyak 50% anak-anak yang cerdas dari Sulawesi Tengah (Sulteng), tersebut tergolong tidak mampu. Tentu ini yang harus diperhatikan, sehingga anak-anak tersebut dapat melanjutkan niat mereka ke jenjang perguruan tinggi.
“Data yang menarik bagi saya itu bahwa jumlah pelamar ke Untad itu sebanyak 3942 dan yang menarik itu adalah 1527 melamar dengan jalur bidikmisi. Jadi hampir 50% anak-anak yang jerdas dari Sulawesi Tengah tersebut tergolong tidak mampu. Bahwa 1527 lolos untuk masuk kejalur SNMPTN ternyata dia menggunakan jalur bidikmisi,” jelas Prof Mahfud.
Sehingga lanjut Prof Mahfud, berarti kita bisa berpikiran positif bahwa anak-anak kita yang tidak mampu ini tidak kalah cerdas. Namun perlu diketahui, bahwa dari 1.527 akan diverifikasi kembali.
“Kita tidak tau apakah dari 1.527 lolos semua atau sebagain. Hanya saja ada pernyataan kusus untuk penerima bidikmisi, ketika, dinyatakan lulus dengan jalur bidikmisi belum otomatis mendapatkan bidikmisi itu.”
“Tentu harus dikroscek kembali 50% yang tergolong pintar karna lolos SNMPTN ini, yaitu pintar tapi kurang mampu. Dan inilah yang mungkin diperhatikan oleh Pemerinta Daerah (Pemda),” tandasnya.
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, yang mempunyai potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.**