Satgas Tinombala Gelar Babuk Kelompok MIT

  • Whatsapp
Barang Bukti perlengkapan anggota kelompok MIT Poso di gelar petugas/ Foto: Ishak 
banner 728x90

PASCA Evakuasi jenazah Basir alias Romzi anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tewas dalam kontak senjata, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah bersama unsur TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2019 menggelar barang bukti yang disita milik kelompok MIT.

Giat tersebut dilakukan oleh tim Inafis Polda Sulteng bersama Polres Poso yang dilaksanakan di Mapolres Poso, dipimpin langsung oleh Kepala Operasi Timombala Kombes Pol Susnadi.

Sejumlah babuk yang digelar itu berupa senjata api jenis M-16 beserta puluhan amunisi dari berbagai kaliber serta satu buah bom rakitan jenis lontong dan beberapa barang bukti lainnya.

Sementara senjata M16 tersebut digunakan oleh Romzi saat baku tembak terjadi.

Kepala Operasi Tinombala 2019 Kombes Pol Susnadi mengatakan, seluruh barang bukti yang digelar merupakan temuan satgas saat terjadi kontak antara TNI dengan Kelompok Ali Kalora di wilayah perkebunan Padopi, Poso Pesisir Utara.

Menurutnya, selain babuk yang ditemukan saat terjadi kontak senjata, sejumlah barang bukti lainnya berupa pakaian, alat memasak, alat penerangan, GPS serta belasan pasang sepatu juga ditemukan oleh tim satgas  Tinombala disekitar lokasi usai baku tembak.

“Hari ini secara resmi kita menggelar barang bukti milik para DPO, dari semua babuk yang digelar, paling menonjol adalah senjata api laras panjang jenis M-16 bersama amunisi dan bom rakitan jenis lontong casing pipa paralon,” ucapnya pada Selasa lalu (5/3/2019).

Dikatakannya, selesai digelar di Mapolres Poso, seluruh barang bukti tersebut selanjutnya akan dikumpul dan dibawa ke Mapolda Sulteng untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, barang bukti tersebut akan dikembangkan untuk menjadi petunjuk awal penyelidikan terhadap salah satu DPO Ibad yang berhasil tertangkap saat kontak tembak terjadi.

“Babuk ini selanjutnya akan dibawa ke Polda untuk penyelidikan lebih lanjut, dan DPO  yang tertangkap masih dalam pemeriksaan dan hasil selanjutnya nanti akan kami sampaikan, tolong bersabar,” jelasnya.

Satgas Operasi Tinombala 2019 akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok DPO teroris pimpinan Ali Kalora yang masih tersisa tiga belas orang lagi.

Sementara Kapolda Sulteng Brigjen Pol Wahyu Lukman mengatakan, hingga kini Poso tetap aman dan terkendali. Pihaknya bersama TNI terus bersinergitas melakukan pengejaran dengan pasukan yang ada.**

Reporter/Poso: Ishaq Hakim

Berita terkait