Jorok, TPS Pinggir Jalan di Bahodopi

  • Whatsapp
banner 728x90



Reporter/Morowali: Bambang Sumantri
TAK Hanya jalan berlumpur yang ada di jalan Trans Sulawesi Desa Lalampu Kecamatan Bahodopi akibat bekas galian tambang, ternyata tak jauh dari situ sudah dijadikan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).



Entah siapa pelakunya, sampah-sampah tersebut
tentunya sangat tak layak dipandang apalagi lokasinya adalah jalan utama atau
jalan trans yang menghubungkan antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan
apapun baik dari Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, apalagi Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Morowali dimana pada tahun-tahun sebelumnya sangat getol
menyuarakan masalah adipura.

Radit, pengendara motor yang melintas di jalan
tersebut menyesalkan ulah orang-orang yang menjadikan pinggiran jalan trans itu
sebagai tempat pembuangan sampah yang terlihat sangat jorok.

Ia mengatakan jika dibiarkan, maka sampah akan
terus bertambah. “Joroknya dilihat ini pinggiran jalan trans, kalau
dibiarkan terus, bisa makin banyak ini, pelakunya harus ditindak supaya tidak
terbiasa membuang sampah sembarangan, apalagi di sini kan jalan trans, susah
memang kalau tidak ada kesadaran akan pentingnya kebersihan,” ujar Radit.

Sementara, hujan yang melanda Kabupaten Morowali
sejak satu bulan terakhir menyisakan banyak cerita pedih, salah satunya kondisi
jalan Trans Sulawesi di wilayah Kecamatan Bahodopi.

Tepatnya di Desa Lalampu, kendaraan harus sangat
berhati-hati akibat melintas di jalan tersebut akibat air dan lumpur yang
nyaris menutupi jalan aspal.

Kondisi ini sebenarnya sudah lama berlangsung
yang diakibatkan bukit di pinggir jalan itu adalah lokasi eks penambangan oleh
salah satu perusahaan tambang beberapa tahun silam, dan hanya dibiarkan begitu
saja.

Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali
sudah melakukan upaya penanaman pohon di nukit yang sudah gundul teraebut,
namun hujan deras yang melanda tak mampu menahan air dan lumpur turun ke jalan
bahkan hingga membuat air laut menjadi merah.

Wawan, salah seorang pengendara sepeda motor
yang melintas di jalan tersebut mengatakan bahwa memang jika terjadi hujan
deras, kondisi jalan akan dipenuhi lumpur. “Kalau hujan deras memang
seperti begini, lumpurnya lumayan tebal, itu liat air laut saja sudah jadi
merah, entah siapa yang salah, saya juga tidak mengerti, kalau tidak hati-hati
kita bisa tergelincir dan jatuh,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa seharusnya pemerintah
daerah secepatnya melakukan penanganan agar kondisi tersebut tidak menjadi
semakin buruk.**

Berita terkait