Kaktus di Untad Punah

  • Whatsapp
Reporter: Yohanes Clemens

TANAMAN Kaktus di Universitas Tadulako
(Untad) yang banyak kegunaanya kini sudah punah. Diketahui, kandungan taurin yang
terdapat pada air yang ada di batang kaktus membantu detoksifikasi tubuh. Detoksifikasi
adalah proses mengeluarkan racun-racun yang menumpuk di dalam tubuh.
Kaktus juga dapat menjadi alternatif
perawatan kecantikan, karena dapat melembabkan kulit dan membuat kulit terasa
lebih kenyal. Bersihkan batang atau daging kaktus, potong-potong, dan letakkan
di wajah. 
Diketahui dulu Untad adalah Kampus
Kaktus, julukan Kampus Kaktus itu disematkan karena sepanjang wilayah Untad
ditumbuhi oleh tanaman kaktus, namun sayangnya sekarang tanaman itu sudah tidak
banyak lagi kita jumpai.
Hal itu, mungkin dikarenakan tanaman
itu kurang memberi keindahan sebab banyak yang tumbuh liar, tapi jika kalian
ingin melihat tanaman kaktus tersebut, tetap masih ada disekitar wilayah kampus
Untad.
Menanggapi kaktus yang sudah akan
punah itu, Prof Dr Ir Muhammad Basir Cyio SE MS, mengatakan, untuk tanamanya
mungkin bisa dikembang biakan kembali. Namun untuk memperbanyakan kembali
kaktus itu bisa, tapi kita tidak bisa jual kaktus karena harus diolah kembali.
“Kita bisa memperbanyak lagi
ini, tapi kita ketahui, kita jatuh di industri. Di Palu ada industri rotan
misalnya, ada juga industri lain tapi bukan setengah jadi, tapi setengah
mati,” kata Prof Basir, sapaan akrab mantan Rektor Untad 2 Priode itu,
sambil tersenyum.
Prof Basir melanjutkan, jika hanya
berhenti di on farm pasti nilai
tambahnya tidak ada sama sekali. Kita ketahui dulu sudah dirintis oleh almarhum
Prof Mappi, tapi macet, karena hanya industri rumahan yang tidak berstandar,
dan pemasarannya jelas susah.
“Olehnya, kita harapkan,
minimal industri UMKM yang terbina dulu agar, dapat jadi Shampoo dan Jam (isi
roti). Dulu pernah kita lakukan, tapi orang ragu untuk memakainya. Dan mari
coba kita rubah ini, agar jangan sampai kaktus ini punah semuanya,” tandas
Prof Basir.***

Berita terkait