KPU Donggala Ajari Lansia Nyoblos

  • Whatsapp
Reporter/Donggala: syamsir hasan

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Donggala mengadakan kegiatan sosialisasi pada
para lansia (lanjut usia) di Kelurahan Boya Kecamatan Banawa, Jumat (5/04/2019).

Divisi Hukum KPU Donggala Rosihan selaku mengawali kegiatan
sosialisasi dihadapan para puluhan lansia,sekalian mengajari dan menerangkan
 (gambar/contoh) lima kertas surat suara dan bagaimana cara memilih pileg
dan pilpers 17 April 2019 mendatang, yang tinggal menghitung hari menuju TPS masing-masing.

“Warna abu-abu itu untuk kertas suara calon presiden/wakil presiden,
kuning untuk calon anggota DPR RI, merah untuk anggota DPD RI, biru untuk calon
legislatif DPRD Propinsi, dan warna hijau untuk calon anggota DPRD Kabupaten. Jadi
saya harap nanti ke TPS tinggal perhatikan warna kertas surat suara yang
diberikan dan jangan sampai salah coblos”, terang Rosihan. 

Di tempat yang sama Divisi Sosialisasi Yudhi Riandy mengatakan seluruh
warga Negara RI semua memiliki hak politik, termasuk orang sakit.

”Misalnya ada keluarga kita yang sudah tidak bisa melihat, lumpuh,
atau stroke disitu nanti ada petugas/panwas serta saksi yang mendatangi
rumahnya, dengan membawakan lima kertas surat suara,” jelasnya.

Adapun tata cara pelanggaran dalam pencoblosan ke TPS dan
apabila terdapat surat suara yang rusak akan dilaporkan kebagian petugas di
TPS.

“Tidak diperbolehkan memotret (berfoto selfi) dalam ruang
pencoblosan/TPS, dan diperbolehkan menganti surat suara yang rusak/salah coblos
bisa meminta untuk menganti surat suara, tetapi cuma sekali saja diberikan
kesempatan untuk pemilih mengulanginya,” tambahnya.

Olehnya itu kata Yudhi lagi, dihindari kesalahan semaksimal
mungkin, karena batas maksimal pemilih dalam TPS itu sebanyak 300, dengan surat
suara cadangan itu sebanyak 2% berarti hanya sekitar 6 surat suara saja.

Jika tak sampai 300 pemilih berarti tidak sampai 6 surat suara, belum
lagi ada dari BPK yang belum terdaftar masuk lagi untuk mencoblos.

”Kami berharap jangan ada sampai surat suara tak cukup, diakibatkan
banyaknya kesalahan pemilih dalam pencoblosan,” terangnya.

Yudhi Riandy menambahkan,jika ada keluarga lansia yang sakit dan
tidak sempat hadir ke TPS, pihak KPUD memberikan kemudahan dengan memberikan Form
C3 agar hak pilih dari yang sakit bisa tersalurkan.

Diakhir kegiatan sosialisasi tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya
jawab dan sekalian memberikan door prize/hadiah kepada lansia yang aktif dan
komunikatif dalam sosialisasi pemilu.**   

Berita terkait