Pelatihan Herbisida Terbatas Pakai

  • Whatsapp
banner 728x90

Reporter/Touna: yahya lahamu

UNTUK Meningkatkan pengetahuan petani
tentang bagaimana menggunakan pestisida agar aman, baik aman untuk petaninya,
juga aman bagi lingkungan dan ekosistem, Aliansi Stewardship Herbisida Terpadu
(Alishter) bekerja sama dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3)
Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggadakan pelatihan herbisida terbatas
pakai kepada petani di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), Kamis (25/4/2019) di
Hotel Lawaka Dondo.

Ketua Alishter Pusat Mulyadi Benteng
mengungkapkan, tujuan kegiatan pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan yang
praktis kepada para petani kelompok tani dalam rangka penggunan herbisida
terbatas.

“Para pengguna herbisida dengan
tentu penggunaannya optimal, secara baik, benar dengan dampak yang sekecil
mungkin,” kata Mulyadi Benteng kepada media ini disela-sela kegiatan
pelatihan.

Mulyadi berharap kepada para petani
setelah mengikuti pelatihan ini makin memahami, bagaimana menggunakan pestisida
secara efisien, efektif dengan dampak negatif sekecil mungkin terhadap yang
menggunakan dan terhadap lingkungan.

“Jadi kami juga berharap para
petani nantinya dapat manyalurkan pengetahuannya kepada kelompok tani yang
ada,” harapnya.

Hal yang  sama disampaikan
oleh KP3 Provinsi Sulteng Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi
Sulteng yang juga sebagai Kepala Seksi Penggunaan Pupuk dan Pertisida Ir. Umar,
M.Si bahwa pelatihan itu guna memberikan pelatihan pengguna-pengguna pertisida
batas pakai di Kabupaten Touna.

“Jadi para petani diberikan
pengetahuan tentang pertisida yang terdaftar dan dapat digunakan oleh petani.
Kemudian, bagaimana pemahaman labelnya bahwa herbisda yang bagus, sehingga
petani kita bisa menggunakan herbisida yang aman dan efektif,” kata Umar.

Dia berharap semua herbisida yang
dipakai di Kabupaten Touna terdaftar dan terjamin mutunya dan tidak memberikan
dampak terhadap manusia dan lingkungan.

“Karena berdasarkan UU 12 pasal 60
pertisida yang beredar di Repoblik Indonesia wajib terjamin mutunya, terjamin
efektivitasnya dan berl
abel,”
ujarnya.

Sementara itu Sekertaris Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan Kabupaten Touna Maruf menyampaikan, bahwan pelatihan ini
sangat bermanfaat buat kami khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Touna dan masyarakat penerima materi yang disampaikan narasumber.

“Sehingga nanti ilmu yang mereka
dapat bisa diterapkan dilapangan dan diterapkan kepada teman-teman kelompok
tani yang ada di Desa masing-masing,” tukasnya.** 

Berita terkait