Si “Ekor Gemuk”, Domba Palu Terancam Punah

  • Whatsapp
Reporter: Firmansyah Lawawi

DOMBA
Palu merupakan salah satu hewan ternak yang menjadi ciri khas dari Tanah Kaili.
Namun akhir-akhir ini, populasi si “ekor gemuk” tersebut terancam
punah.

Dari data yang ada, jumlah populasinya hanya
tersisa kurang lebih 500 ekor yang tersebar di wilayah lembah Palu, Sulawesi
Tengah.

Bukti otentik atas keabsahan sebagai rumpun Domba
Palu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 697/Kpts/PD
410/2/2013 tertanggal 13 Februari 2013.

Domba Palu merupakan sumber daya genetik (Plasma
Nutfa) yaitu ternak yang dapat dikembangkan untuk perbaikan mutu genetisnya
secara regional, dengan tetap menjaga kemurnian dan kelestariannya.

Pengembangan hewan ternak tersebut sejak tahun 1970.
Sekitar puluhan ribu ekor saat itu berhasil dikembangbiakan. Namun hingga saat
ini, populasinya semakin menurun dan tersisa ratusan ekor saja.

Hal itu menggugah kepedulian salah satu legislator
Dewan Kota Palu, Nanang. Menurutnya, budidaya domba ini perlu digalakkan
kembali mengangkat roda perekonomian Kota Palu pascabencana.

Berkurangnya populasi Domba Palu saat ini, dipicu
oleh kurangnya minat dan perhatian masyarakat terhadap hewan tersebut.

Selain itu juga minimnya ketersediaan pakan ternak
sebagai salah satu faktor tumbuh kembangnya Domba Palu. Meskipun hewan itu juga
dapat bertahan dengan minimnya suply makanan, namun hal tersebut mempengaruhi
bagi proses regenerasinya.

“Beberapa tahun lalu, di Kelurahan Layana
Indah, masyarakat peternak Domba sudah melakukan pengolahan pakan ternak,
melalui bantuan pemerintah kota, ” ungkap Nanang, di Palu, Selasa
(2/4/2019).

Akan tetapi, hal tersebut kata Nanang masih perlu
gebrakan yang dapat memantik animo masyarakat untuk kembali giat dalam beternak
Domba Palu.

“Dalam hal ini bukan berbicara tentang salah
satu hewan yang menjadi salah saru ikon Kota Palu, tapi bagaimana hal itu dapat
mengangkat kembali roda perekonomian masyarakat pasca bencana alam,”
jelasnya.

Olehnya, dia berharap kepada instansi terkait agar
menyikap hal tersebut, sebagai salah satu program pasca bencana menuju
pemulihan bagi warga Palu.**

Berita terkait