 |
|
Reporter: Dedi Rahmat
|
KEGIATAN Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (PT SKK Migas)-Job Tomori turut berpartisipasi dalam pembangunan daerah
Sulawesi Tengah guna pengembangan pertanian budidaya Padi System Of Rice Intensification (SRI) di dua kecamatan di Kabupaten Banggai.
Sulawesi Tengah guna pengembangan pertanian budidaya Padi System Of Rice Intensification (SRI) di dua kecamatan di Kabupaten Banggai.
Melalui dana Corporate Social
Responsibility (CSR) SKK Migas telah berhasil mengembangkan dan membudidayakan padi organik dengan
sistem SRI yang pertama kali dikembangkan di Managaskar oleh Fr. De Laulanie,
SJ seorang Pastor Jesuit Asal Prancis
Responsibility (CSR) SKK Migas telah berhasil mengembangkan dan membudidayakan padi organik dengan
sistem SRI yang pertama kali dikembangkan di Managaskar oleh Fr. De Laulanie,
SJ seorang Pastor Jesuit Asal Prancis
Hal itu dikatakan Relation &
land mahers section head Job Tomori, Ruru Rudianto, saat di temui di standnya pada Expo 2019 HUT Sulteng Ke-55 di
lapangan Sirkuit Panggona, Kamis (11/4/2019).
land mahers section head Job Tomori, Ruru Rudianto, saat di temui di standnya pada Expo 2019 HUT Sulteng Ke-55 di
lapangan Sirkuit Panggona, Kamis (11/4/2019).
“Melalui Dana CSR, perusahaan kami melakukan pembinaan masyarakat dalam mengembangkan dan pembudidayaan padi dengan sistem SRI. Saat ini padi SRI terus berkembang,” jelas Ruru Rudianto.
Budidaya padi
System Of Rice Intensification (SRI)
merupakan inovasi dalam teknik budidaya padi dengan hasil dua hingga tiga kali
lipat dari hasil panen Padi Non Organik. Fr. Hendri De Laulanie, Sj
mempublikasikan metode temuannya tersebut pada tahun 1983 di Madagaskar, hingga berkembang dan di budidayakan di Sulawesi Tengah.
System Of Rice Intensification (SRI)
merupakan inovasi dalam teknik budidaya padi dengan hasil dua hingga tiga kali
lipat dari hasil panen Padi Non Organik. Fr. Hendri De Laulanie, Sj
mempublikasikan metode temuannya tersebut pada tahun 1983 di Madagaskar, hingga berkembang dan di budidayakan di Sulawesi Tengah.
Menurut Ruru Rudianto, saat ini budidaya padi sistem SRI tersebut yang dikembangkan di
Kecamatan Batui Selatan dan Kecamatan Moilong sudah mencapai 16 hektar dan terus berkembang hingga saat ini, bahkan saat
ini perusahaan itu membuat inivasi terbaru dengan membuat pupuk organik guna
pengembangan Padi SRI.
Kecamatan Batui Selatan dan Kecamatan Moilong sudah mencapai 16 hektar dan terus berkembang hingga saat ini, bahkan saat
ini perusahaan itu membuat inivasi terbaru dengan membuat pupuk organik guna
pengembangan Padi SRI.
“Saat ini luas lahan petani yang kami bina guna pengembangan dan
budidaya Padi SRI tersebut seluas 16 Hektar dan terus berkembang. Harapan kami
seluruh petani yang ada di kabupaten itu semua menanam Padi SRI, sebab padi itu
sangat menjamin kesehatan,” jelasnya.
budidaya Padi SRI tersebut seluas 16 Hektar dan terus berkembang. Harapan kami
seluruh petani yang ada di kabupaten itu semua menanam Padi SRI, sebab padi itu
sangat menjamin kesehatan,” jelasnya.
Dirinya mengaku masih kesulitan merubah cara berfikir masyarakat untuk beralih menanam padi dengan sistem SRI tersebut, sebab kebiasaan
petani pada umumnya menanan padi dengan sistem non organik.***
petani pada umumnya menanan padi dengan sistem non organik.***
