AKADEMI Keperawatan (Akper) Balai Keselamatan (BK) Palu sangat merinduhkan program studi sarjana keperawatan. Akper BK Palu, yang saat ini masi berstatus Diploma Tiga (D3) tersebut ingin kampus itu bisa menyandang program studi Sarjana.
Direktur Akper BK Palu, Estelle Lilian Mua, SKM, M, Kep, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (22/5/2019) mengatakan penambahan program studi ini memang kita lagi sedang mengurusnya. Sehingga, kita ada kerinduan untuk membuka program studi sarjana keperawatan.
“Inikan kita baru D3, makanya sesuai dengan permintaan alumni dan stick holder, kita lagi mengurus ini. Permintaan itu adalah untuk membuka program studi S1 Keperawatan, dan sekarang masih dalam proses,” ungkap Estelle Lilian Mua.
Dan kita ketahui, kata Estelle Lilian Mua, setiap wisuda, kampus Balai Keselamatan Palu dapat wisuda 100 lebih mahasiswa. Tahun kemarin saja kita wisuda 116, dan tahun ini calon wisudawan kita 126.
“Olehnya, tidak hanya untuk program studi S1 saka, tapi, kita juga akan mendorong untuk akreditasi A dan saat ini masih akreditasi B,” jelasnya.
Adapun keunggulan kampus ini, lanjut dia, yakni, ada kurikulum gerontik. Gerontik ini maksudnya mahasiswa setelah lulus atau alumni di kampus ini memiliki kelebihan, yakni mampu melakukan perawatan gerontik.
“Perawatan gerontik ini lagi trend disebabkan populasi lansia yang meningkat, serta permintaan-permintaan dari negara lain yang begitu besar untuk perawatan gerontik,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambah Direktur BK, kita betul-betul menyiapkan mahasiswa yang punya kompetensi untuk perawatan gerontik. Gerontik ini mungkin kalau dipalu masih belum ada yang memperhatikan populasi ini, apalagi ini sedang tren diindonesia apalagi di dunia.
“Maka dalam kurikulum ini kita mengkhususkan ada 20 SKS khusus untuk gerontik yakni teorinya kemudian prakteknya. Dan untuk prakteknya kita langsung ke luar negeri. Jadi sudah berapa tahun ini kita magang disingapura selama satu bulan, dan ini wajib untuk semua mahasiswa semester 5.
Makanya, ini sudah dibuktikan, dimana sampai dengan saat ini kurang lebih 80 alumni sudah bekerja di Singapura. Olehnya saat ini kita lagi jajaki untuk kerjasama dengan Hongkong dan Jepang dalam hal praktek. Maknya kami berharap ada regulasi pemerintah untuk penambahan program studi, karna kami siap untuk melangkah ke situ,” pungkasnya.**
Reporter: Yohanes Clemens